Dimas Alfarizi

I am an Indonesian Traveler

  • Rekam Jejak 2010

    Rekam Jejak 2010

    Terkadang seseorang menganggap suatu waktu di saat dia sial adalah waktu yang buruk bagi dirinya. Bahkan mungkin waktu itu ga bakal dilupain sampe kapanpun terutama bagi seseorang yang sangat mudah mendapati apa yang namanya 'trauma'. Sesungguhnya, bagi saya sendiri, terkadang memiliki pemikiran seperti itu, cukup menyakitkan memang apabila mengalami bad incident

    Tetapi sesungguhnya kehidupan itu berputar, terkadang di atas terkadang di bawah. Selalu berputar seperti roda. Itu sudah jalan hidup dari Sang Khaliq. Namun yang terpenting dari itu, bukanlah penyesalan dan trauma tiada akhir yang kita butuhkan, melainkan bagaimana kita bisa bangkit di masa yang akan datang. Allah menyukai orang yang bisa bangun dari tidurnya, memperbaiki yang buruk di masa lalu dan berdiri tegak optimis menatap masa depan yang lebih baik di segala aspek.

    Tulisan ini hanya untuk sekedar mengingatkan (bagi diri saya sendiri) apa yang buruk dan apa yang baik di tahun 2010 ini. Yang buruk sebisa mungkin dihilangkan, yang sudah baik minimal dipertahankan atau lebih bagus lagi kalau bisa ditingkatkan.

    Januari 2010 :
    • Membuat sebuah harapan yang seharusnya tidak sulit, harapan itu adalah "saya bisa wisuda Oktober 2010"
    • Papa ulang tahun ke 47 tanggal 7 Januari 2010

    Februari 2010 :
    • Wawancara Olimpiade 2010, satu pertanyaan krusial "lo pilih Olimp atau PA?" dan gw jawab OLIMP

    Maret 2010 :


    April 2010 :
    • Alhamdulillah gw ketrima ekstensi S1 IT Telkom
    • Ulang tahun ke 21, kamar dicoret-coret sahabat terbaik dan tetep masih make a wishbakalan wisuda Oktober 2010
    • Alhamdulillah FB gw diblock tanpa alasan yang jelas

    Mei 2010 :
    • Jadi saksi Persibo Bojonegoro juara Divisi Utama "Liga Joss 2010" di Std Manahan Solo
    • Dek Bagoes ulang tahun ke 18 tanggal 16 Mei 2010

    Juni 2010 :
    • Trip to Karimunjawa with 20 others

    Juli 2010 :


    Agustus 2010 :
    • Flat, datar...

    September 2010 :
    • Fix gw gabisa lulus ontime :( dan ekstensi gw angus. Maafin dimas ya ma, pa
    • Mama ulang tahun ke 45 tanggal 27 September 2010

    Oktober 2010 :
    • Hanya bisa menundukkan kepala melihat teman seangkatan saya diwisuda

    November 2010 :
    • 24 November 2010 sore Andhika Nugroho mengingatkan waktu pendaftaran sidang tinggal 1 bulan lagi, START AND FIGHT!!!

    Desember 2010 :
    • Alhamdulillah gw ditunjuk sebagai SC SNG Olimpiade 2011 bersama Khairunnisa Alhumaira
    • Dek Ryan ulang tahun ke 15 tanggal 20 Desember 2010
    • Menutup tahun dengan optimis Januari 2011 bakalan sidang, alhamdulillah udah dapet ACC maju sidang dan siap menatap 2011 dengan cerah, amin. Papa InsyaAllah kelulusan ini Dimas dedikasikan buat ultah papa yang ke 48 tanggal 7 Januari kelak. Makasih mama, papa, Dimas bakalan memberikan sesuatu yang bisa membanggakan buat mama papa
    Dan akhirnya hari ini adalah hari terakhir di tahun 2010, tapi yang patut dicatat "ini bukan hari terakhir dalam hidup gw". Jalan hidup ini InsyaAllah masih panjang, harus bisa lebih baik lagi ke depannya. Tahun ini saya tutup dengan permohonan maaf kepada Allah SWT, kepada mama papaku tercinta, dan kepada semua orang yang telah saya sakiti entah sengaja ataupun tidak sengaja. Mari kita tatap tahun 2011 dan tahun-tahun berikutnya dengan kepala tegak serta optimis. 

  • Surat Untuk Firman

    Surat Untuk Firman

    Kawan, kita sebaya. Hanya bulan yang membedakan usia. Kita tumbuh di tengah sebuah generasi dimana tawa bersama itu sangat langka. Kaki kita menapaki jalan panjang dengan langkah payah menyeret sejuta beban yang seringkali bukan urusan kita. Kita disibukkan dengan beragam masalah yang sialnya juga bukan urusan kita. Kita adalah anak-anak muda yang dipaksa tua oleh televisi yang tiada henti mengabarkan kebencian. Sementara adik-adik kita tidak tumbuh sebagaimana mestinya, narkoba politik uang membunuh nurani mereka. Orang tua, pendahulu kita dan mereka yang memegang tampuk kekuasaan adalah generasi gagal. Suatu generasi yang hidup dalam bayang-bayang rencana yang mereka khianati sendiri. Kawan, akankah kita berhenti lantas mengorbankan diri kita untuk menjadi seperti mereka?

    Di negeri permai ini, cinta hanyalah kata-kata sementara benci menjadi kenyataan. Kita tidak pernah mencintai apapun yang kita lakukan, kita hanya ingin mendapatkan hasilnya dengan cepat. Kita tidak mensyukuri berkah yang kita dapatkan, kita hanya ingin menghabiskannya. Kita enggan berbagi kebahagiaan, sebab kemalangan orang lain adalah sumber utama kebahagiaan kita. Kawan, inilah kenyataan memilukan yang kita hadapi, karena kita hidup tanpa cinta maka bahagia bersama menjadi langka. Bayangkan adik-adik kita, lupakan mereka yang tua, bagaimana mereka bisa tumbuh dalam keadaan demikian. Kawan, cinta adalah persoalan kegemaran. Cinta juga masalah prinsip. Bila kau mencintai sesuatu maka kau tidak akan peduli dengan yang lainnya. Tidak kepada poster dan umbul-umbul, tidak kepada para kriminal yang suka mencuci muka apalagi kepada kuli kamera yang menimbulkan kolera. Cinta adalah kesungguhan yang tidak dibatasi oleh menang dan kalah.


    Hari-hari belakangan ini keadaan tampak semakin tidak menentu. Keramaian puluhan ribu orang antre tidak mendapatkan tiket. Jutaan orang lantang bersuara demi sepakbola. Segelintir elit menyiapkan rencana jahat untuk menghancurkan kegembiraan rakyat. Kakimu, kawan, telah memberi makna solidaritas. Gocekanmu kawan, telah mengundang tarian massal tanpa saweran. Terobosanmu, kawan, menghidupkan harapan kepada adik-adik kita bahwa masa depan itu masih ada. Tendanganmu kawan, membuat orang-orang percaya bahwa kata “bisa” belum punah dari kehidupan kita. Tetapi inilah buruknya hidup di tengah bangsa yang frustasi, semua beban diletakkan ke pundakmu. Seragammu hendak digunakan untuk mencuci dosa politik. Kegembiraanmu hendak dipunahkan oleh iming-iming bonus dan hadiah. Di Bukit Jalil kemarin, ada yang mengatakan kau terkapar, tetapi aku percaya kau tengah belajar. Di Senayan esok, mereka bilang kau akan membalas, tetapi aku berharap kau cukup bermain dengan gembira.


    Firman Utina, kapten tim nasional sepak bola Indonesia, bermain bola lah dan tidak usah memikirkan apa-apa lagi. Sepak bola tidak ada urusannya dengan garuda di dadamu, sebab simbol hanya akan menggerus kegembiraan. Sepak bola tidak urusannya dengan harga diri bangsa, sebab harga diri tumbuh dari sikap dan bukan harapan. Di lapangan kau tidak mewakili siapa-siapa, kau memperjuangkan kegembiraanmu sendiri. Di pinggir lapangan, kau tidak perlu menoleh siapa-siapa, kecuali Tuan Riedl yang percaya sepak bola bukan dagangan para pecundang.

    Berlarilah Firman, Okto, Ridwan dan Arif, seolah-olah kalian adalah kanak-kanak yang tidak mengerti urusan orang dewasa.

    Berjibakulah Maman, Hamzah, Zulkifli dan Nasuha seolah-olah kalian mempertahankan kegembiraan yang hendak direnggut lawan.

    Tenanglah Markus, gawang bukan semata-mata persoalan kebobolan tetapi masalah kegembiraan membuyarkan impian lawan.

    Gonzales dan Irvan, bersikaplah layaknya orang asing yang memberikan contoh kepada bangsa yang miskin teladan.


    Kawan, aku berbicara tidak mewakili siapa-siapa. Ini hanyalah surat dari seorang pengolah kata kepada seorang penggocek bola. Sejujurnya, kami tidak mengharapkan Piala darimu. Kami hanya menginginkan kegembiraan bersama dimana tawa seorang tukang becak sama bahagianya dengan tawa seorang pemimpin Negara. Tidak, kami tidak butuh piala, bermainlah dengan gembira sebagaimana biasanya. Biarkan bola mengalir, menarilah kawan, urusan gol seringkali masalah keberuntungan. Esok di Senayan, kabarkan kepada seluruh bangsa bahwa kebahagiaan bukan urusan menang dan kalah. Tetapi kebahagiaan bersumber pada cinta dan solidaritas. Berjuanglah layaknya seorang laki-laki, kawan. Adik-adik kita akan menjadikan kalian teladan!


    disadur dari :
    http://forum.detik.com/surat-untuk-firman-t226787.html 
  • 26

    26

    26 DES 2004 Tsunami Aceh
    26 MEI 2006 Gempa Jogja
    26 JUNI 2009 Gempa Tasik
    26 OKTOBER 2010 Letusan Merapi+Tsunami Mentawai
    26 NOVEMBER 2010 Timnas kalah 3-0
     
    Ada apa dengan 26? Dalam Al-Qur'an Surat 26 (Asy-Syu'ara) yang di dalamnya tentang adzab Allah
     
     Tapi lihat deh...

    Hahahahaaa... 26 April 1989 itu tanggal lahir gw & bagi gw "26" itu nomer farvorit gw, hayooo lhooooo...

    Tapi gw tetep yakin, itu hanya suatu kebetulan. Sejatinya jalan hidup seseorang termasuk gw *ya iyaalah gw juga orang* itu udah ada yang ngatur, yaitu Yang Kuasa. Percayalah :
    1. Allah telah menggariskan hidup sesorang, kita sebagai manusia yang terus berusaha untuk mengubah kehendak itu tentu untuk mendapatkan hal yang terbaik bagi diri kita.
    2. Selalu berikan sugesti positif & optimis bagi diri kita sendiri, sugesti itu akan menjadi doa & keyakinan bagi diri kita, InsyaAllah berakhir indah.
       
      Kata mama: "Ya semoga itu menjadi tanggal yang istimewa karena berhubungan dengan perintah Allah tentang istimewanya sholat.. Ga ada salahnya kita harus berhati-hati pada hari ini dan seterusnya. Semoga Allah melindungi kita semua, amin"
  • GBK bikin gemetar

    GBK bikin gemetar

    Nulis ini di tengah kesibukan, kepuyengan, kesetresan & keautisan gw ngerjain apa itu yang namanya Proyek Akhir alias PA (ga penting banget)

    Ini sih pengalaman pribadi gw masuk yang namanya Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Sebagai pecinta sepakbola, malah mungkin bisa disebut suporter yang bener-bener fanatik, gw dah pernah duduk di bangku penonton kebanyakan stadion di Pulau Jawa. Sebut aja Std Delta Sidoarjo, Std Manahan Solo, Std Gajayana Malang, Std Kanjuruhan Malang, Std Siliwangi Bandung, Std Jalak Harupat Bandung, dan banyak stadion kecil yang ga bakal bisa gw sebutin 1 per 1. Tapi ini pertama kali gw nginjakin kaki si SUGBK, memang kedengeran aneh tapi emang gitu adanya.

    Semifinal 2nd leg AFF Cup 2010 antara Indonesia v Filipina jadi 'kunjungan' pertama gw di SUGBK, bareng rombongan kampus berangkat dgn 2 bis. Bisa dibilang gw speechless ketika pertama kali sampe disana, bukan karena gw kaget ma GDnya stadion ini, tapi speechless gara-gara antusiasme publik bola Indonesia yang begitu hebat. Hampir semuanya ber'jersey' merah ala GARUDA MERAH PUTIH.

    Kick off pertandingan jam 19.00 tapi begitu masuk stadion jam 16.45 ternyata tribun atas udah hampir penuh, dan yang paling membuat dada bergetar, nyanyian & dukungan serta teriakan 'INDONESIA INDONESIA' sudah membahana di dalam SUGBK. Tak lupa juga nyanyian (yang populernya hampir menyamai Lagu Kebangsaan) 'Garuda di dadaku, Garuda kebanggaanku, kuyakin hari ini pasti menang'. Itu baru 'check sound' suporter doang lho...

    Begitu bus pemain timnas masuk stadion, suasana lebih meriah lagi, teriakan suporter makin kenceng.
    Apalagi pas pemain GARUDA mesuk lapangan untuk pemanasan, busyeettt dah tribun atas ini kayak mau roboh, goyang dan bergetar seiring semangat suporter yang makin panas dan makin memenuhi SUGBK.

    Yang paling gw inget, moment krusial, National Anthem Indonesia Raya dinyanyikan, wuuiihhhh dada ini bergetar, sambil megang Garuda di dada jersey Indonesia yang gw pake, nyanyi ini hampir aja meneteskan air mata. Sungguh hebat, ga kebayang andaikan gw yang turun di lapangan situ, gimana groginya maen di hadapan suporter yang begitu hebat, begitu garang memberikan teror buat tim lawan.

    Kick off dan pertandingan berjalan, cukup mengesankan permainan Timnas Garuda waktu itu. Umpan satu dua, sprint, dan tebasan dari sisi manapun membahayakan gawang Filipina. Dan akhirnya menit ke 42 sebuah banana shoot dari 'El Loco' Gonzales membuat tribun ini semakin bergetar, yaaaa GOOOAAALLLL....!!!!!!!

    Alhamdulillah sampe peluit akhir berbunyi, Indonesia tetap memimpin dan akhirnya lolos ke final dengan agregat 2-0. Tapi sayang, final 2nd leg 29 Desember 2010 kelak gw gabisa datang lagi di tribun untuk menjadi pemain ke12 yang ada di SUGBK. Tapi gw selalu berdoa, agar Timnas GARUDA bisa mengganyang MALINGSIA di final AFF Cup 2010. SEMOGA!!!









  • Open recruitment OC Olimpiade 2011

    Open recruitment OC Olimpiade 2011

    Open recruitment OC OLIMPIADE 2011! Semua jurusan, angkatan 2008-2010. Formulir dapat diambil di Kopma, Callisto, Rajawali, Pochit, Artha, Nugraha Aji mulai tanggal 16 Desember 2010. Pengembalian formulir bisa dilakukan di mading BEM Gd. B dan mading Kopma mulai 18 Desember 2010. CP : Imam (08995191731) ; Kemal (085697258636)
     Formulir juga bisa didownload di link ini

    http://www.4shared.com/document/aViaLeUc/FORMULIR_PENDAFTARAN_Olimp_201.html
  • Kritik atas Spanduk Nurdin Halid di GBK

    Kritik atas Spanduk Nurdin Halid di GBK

    disadur dari www.detiksport.com
    Jakarta - Nurdin Halid membuat satu lagi kesalahan besar saat Piala AFF berlangsung di Jakarta. Fenomena spanduk di Stadion Gelora Bung Karno, yang adalah katedral-nya sepakbola Indonesia, adalah sebuah penodaan atas keluhuran stadion.

    Kita tahu, dalam sepakbola, stadion adalah segalanya. Para pemuja sepakbola ada yang menyebutnya sebagai gereja, kuil, atau altar -- ringkasnya: tempat paling adiluhung dalam perayaan sepakbola. Di sanalah, di stadion itu, semua urusan akan diselesaikan atau justru akan dimulai, segala cerita akan dibangun atau mungkin dihancurkan, emosi akan dikerek ke udara atau malah akan terbantun seketika.

    Di level itu, stadion adalah sebuah "public-space", tempat keragaman suara dirayakan, tempat warga punya ruang untuk mengekspresikan semangat (komunalisme). Ia adalah altar di mana kebebasan seorang suporter bisa dikerek setinggi-tingginya, sekaligus ia pula yang mempertanggungjawabkan dan menanggung risiko atas kebebasan yang dirayakannya di sana.

    Stadion, sekali lagi, adalah puncak pengalaman dalam melibatkan diri dengan sepakbola -- apapun posisi Anda, sebagai pemain, suporter, wasit, sampai presiden sebuah federasi sepakbola.

    Tentu saja stadion membutuhkan "keteraturan" tersendiri. Semua studi antropologi tentang ritus-ritus juga selalu menemukan adanya "keteraturan", "pola", "rukun", dll. Dalam upacara sepakbola di stadion, keteraturan terutama terkait dengan isu keamanan, baik isu keamanan yang sifatnya fisikal maupun keamanan di level non-fisikal (misalnya: isu rasisme). Ini sudah jadi standar di mana pun, tentu saja dengan gradasi yang berbeda-beda di tiap tempat, tergantung kesiapan, juga tergantung intensitas duel yang sedang di gelar di stadion.

    Tapi di luar isu keamanan itu, upacara sepakbola di dalam stadion sudah sepatutnya dibiarkan berlangsung secara alamiah dan bergulir secara organis. Upaya pembatasan pada kelangsungan upacara sepakbola, apalagi hanya sekadar untuk menjaga kepentingan seseorang, adalah pengingkaran terhadap sepakbola sebagai sebuah peristiwa, sepakbola sebagai sebuah event, sepakbola sebagai sebuah upacara dan perayaan.

    PSSI dan Nurdin Halid, saya kira, telah melakukan dua hal tidak patut yang membuat keduanya layak didakwa telah menodai keluhungan Stadion Utama Gelora Bung Karno sekaligus upacara perayaan sepakbola ini.

    Pertama, PSSI dan Nurdin Halid telah membatasi stadion sebagai cagar alam kebebasan bersuara para suporter. Nurdin dan antek-anteknya memasang spanduk-spanduk yang menguntungkan dirinya sendiri. Nurdin boleh saja berkilah bukan dia yang memasangnya. Tapi fakta bahwa spanduk-spanduk itu sudah terpasang jauh sebelum suporter berdatangan tak bisa membuatnya mengelak.

    Tentu saja kita bisa katakan bahwa seorang PSSI dan Nurdin pun boleh dan berhak bersuara. Hanya saja, jika demikian argumennya, maka PSSI dan Nurdin juga tak punya secuil pun hak untuk memberangus spanduk dan poster-poster yang mengkritik dan menghujatnya. Itu baru adil.

    Tapi keadilan itu tidak terjadi. PSSI dan Nurdin dengan sewenang-wenang melarang para suporter dan pemuja sepakbola membawa spanduknya sendiri ke dalam stadion. Tas digeledah di pintu masuk Stadion (bukan untuk menyita benda-benda berbahaya seperti pisau, misalnya) tapi justru untuk menyita spanduk-spanduk, apa pun isi dan bunyi spanduknya.

    Jika pun dalam Stadion Gelora Bung Karno akhirnya masih terpasang spanduk-spanduk, spanduk itu masuk karena kerja-keras para suporter untuk mengakali aparat-aparat yang sudah di-set up untuk menjaga ketunggalan-suara (monophone) dan memberangus keragaman-suara (polifhone).

    Kami harus bertarung urat syaraf dengan orang-orang berkaos merah berlengan hitam (yang masuk ke stadion tanpa tiket) sepanjang 80 menit agar bisa memasang spanduk dalam laga tim nasional melawan Laos. Itu pun tidak bertahan lama, hanya sekitar 5-8 menit. Orang-orang dengan handy-talkie di tangan segera memberangus spanduk itu. Jika Presiden saja bisa membiarkan dirinya dikritik dan dihujat, kenapa PSSI dan Nurdin Halid merasa harus diistimewakan?

    Orang mungkin berpikir bahwa sweeping hanya berlaku untuk spanduk yang mengkritik PSSI dan Nurdin Halid. Ternyata salah. Spanduk yang mendukung nama seorang pemain di tribun selatan atas, dalam laga versus Thailand kemarin, dipaksa untuk diturunkan oleh  preman-preman yang dikerahkan. Hanya karena kekompakan suporter di tribun selatan sajalah preman-preman itu akhirnya "mengalah" dan membiarkannya.

    PSSI dan Nurdin Halid hanya mengizinkan spanduk-spanduk yang mereka buat sendiri. Spanduk-spanduk dengan cetakan yang bagus, dengan font yang rapi, dengan kalimat-kalimat yang formal layaknya seorang siswa sedang belajar SPOK (subyek, predikat, obyek, keterangan).

    Apa yang terjadi? Bagi saya, Stadion Gelora Bung Karno, kehilangan sejumlah hal yang paling alamiah. Alih-alih membakar semangat, spanduk-spanduk PSSI itu malah membuat secara visual stadion terasa begitu formal dan kaku. Terasa benar sebentuk keteraturan yang dipaksakan, bukan gelora yang membuncah secara alamiah. Bagusnya suporter Indonesia tak henti-hentinya bernyanyi; laku yang membuat stadion Gelora Bung Karno bisa tetap terjaga auranya yang magis.

    Pertanyaannya: adakah federasi sepakbola di dunia ini yang hanya mengizinkan stadion diisi oleh spanduk yang dibuat oleh federasi sepakbola sendiri?

    Kedua, PSSI dan Nurdin Halid terbukti "mengotori" keluhungan Stadion Gelora Bung Karno dengan memasukkan suporter bayaran dan preman-preman bayaran.

    PSSI dan Nurdin boleh berkilah, tapi perilaku orang-orang itu tak bisa membuat mereka menyangkal. Sebelum laga, mereka berkumpul di depan Kantor PSSI, dengan kaos merah berlengan hitam, lalu sebagian dari mereka mengawal Nurdin Halid masuk ke stadion (tentu tanpa tiket), sebagian lagi menyebar ke semua sektor, menjaga spanduk-spanduk bikinan PSSI dan Nurdin Halid, dan saat jeda masing-masing mendapat jatah nasi bungkus. Dalam laga melawan Thailand, orang-orang berbadan kekar berkeliaran di tribun selatan atas, memaksa beberapa spanduk yang dibawa suporter untuk diturunkan.

    Harian TopSkor (6 Desember 2010, hal. 14) melaporkan bahwa mereka disuplai oleh seseorang yang mereka panggil Pak Yapto Suryo Sumarno, dengan upah 60 ribu rupiah, berikut kaos, jatah nasi bungkus dan tiket cuma-cuma.

    Dengan mengizinkan suporter bayaran dan preman-preman bayaran itu masuk ke stadion, PSSI dan Nurdin Halid justru telah memperlakukan laga tim nasional tak ubahnya sebagai sebuah kampanye partai politik. Dengan itu, PSSI dan Nurdin Halid telah memperlakukan laga tim nasional sebagai miliknya, bukan perayaan kolektif para pemuja sepakbola dan pendukung tim nasional Indonesia.

    Dengan alasan inilah, kita patut menolak kenaikan harga tiket semifinal Piala AFF.

    Sejujurnya, kenaikan harga tiket adalah hal wajar. Harga tiket babak penyisihan dengan semifinal wajar saja berbeda. Tapi, kenaikan harga tiket itu tak bisa diterima jika PSSI dan Nurdin Halid masih membiarkan orang-orang bayaran dan preman-preman itu masuk ke stadion. Para pemuja sepakbola dan suporter tim nasional bayar tiket mahal-mahal, ealah... PSSI dan Nurdin malah membiarkan antek-anteknya masuk tanpa tiket. Jika mau egaliter dan solider, seorang Nurdin Halid pun harusnya masuk dengan membeli tiket.

    Percayalah, para pemuja sepakbola di Indonesia tak akan membiarkan tim nasional bertanding tanpa dukungan. Tanpa suporter bayaran pun Stadion Gelora Bung Karno akan sesak dengan para suporter yang tak akan lelah-lelahnya bernyanyi untuk Bambang Pamungkas, Christian Gonzales, dkk. Menyelundupkan suporter bayaran sama saja meragukan kecintaan publik sepakbola Indonesia pada tim nasional Indonesia.

    Ingat, ini tim nasional Indonesia, bukan tim PSSI. Tim nasional adalah milik orang Indonesia, bukan punya PSSI dan Nurdin Halid. Catat juga: Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah milik bangsa Indonesia, dan jelas-jelas bukan milik PSSI atau Nurdin Halid.

    Saya (juga para pemuja sepakbola yang lain) selalu dan akan selalu datang ke Senayan untuk tim nasional, tapi jelas bukan demi PSSI apalagi Nurdin Halid.



    ===


    *Penulis adalah pencinta sepakbola, editor di Indonesia Boekoe. Tulisan adalah opini penulis dan tidak mencerminkan pendapat redaksi detiksport.
  • syukur hari ini :)

    syukur hari ini :)

    Alhamdulillah udah sampe rumah, setengah hari ini gw ngrasa hidup gw berarti banget. Makin optimis mengejar 24 hari lagi. Bismillah

    Dalam perjalanan mengejar cita-cita yang tinggal 24 hari lagi, InsyaAllah gw masih tetep meluangkan waktu utk membantu teman yg butuh bantuan :)

    Merasa hidup gw lebih berarti hari ini, Alhamdulillah ya Allah

  • time for enjoy is empty

    time for enjoy is empty

    Ketika gw nulis ini, memang gw baru pulang nonton pertandingan final HIY 2010, For HIY vs Pulpo 5. Yaa gw lagi-lagi gagal menjadi bagian pertandingan final, gagal di langkah terakhir menuju pertandingan puncak. Pertandingan yang disaksikan ratusan pasang mata, bertanding memperebutkan titel "yang terbaik".



    Tapi ketika teringat tadi siang si Dhika bilang "sils 24 Desember 2010 masa akhir daftar sidang lho", seketika itu juga gw shocked.


    Yaaa hidup gw memang sudah terlalu lama di kampus putih-biru ini. Gw harus bisa sidang di masa sidang yang terdekat ini, gw gak mau ngecewain mamapapa lagi.

    Selama ini gw sadar, gw terlalu santai, dan gw akui kalo gw terlalu banyak mikir hal-hal yang ga penting. Mulai detik ini, saat post ini diterbitkan, gw bakal fight. Gw harus bisa lulus. Kalo kata Dhika "sekali-sekali bikin kabar gembira kek untuk orang tua kita, bukan kabar buruk terus".

    Meski berat, di sisa yang "hanya" masuk hitungan hari ini, gw harus ngeberesin alat gw, bikin program, trubbleshoot, tracing, bikin buku PA, dan ngajuin sidang. Banyak banget pekerjaan rumah gw. Emang berat sih, tapi gw HARUS bisa, gw ga boleh maen-maen untuk 1-2 bulan ke depan ini. Waktu maen-maen gw dah abis. time for enjoy is empty. Ini semua menyangkut masa depan.

    Untuk diri gw sendiri :
    Percayalah Dimas!!! Sisa 30 hari ini harus lo manfaatin bener-bener. Gak ada istilah maen-maen lagi, boleh lah sekedar refreshing, tapi ingat hanya SEKEDAR refreshing dari kepenatan ngerjain PA dan tentu dengan presentase amat sangat kecil. 30 hari memang sebentar untuk mengerjakan sebuah Proyek Akhir, tapi lo harus berusaha mendoktrin pikiran lo kalo 30 hari itu lama. Lo itung ajah 30 hari x 24 jam. Banyak waktu yang bisa lo manfaatin utk kerja keras, menutup semua kesalahan lo kemaren yang udah kelewat seneng-seneng. Kelulusan lo ini tanggung jawab lo ke orang tua, tanggung jawab ke keluarga sebagai anak pertama yang harus bisa jadi panutan adek-adek lo. Lo pasti bisa DIM!!!

  • sad end, just unlucky

    sad end, just unlucky

    Bener-bener masih terekam di kepala gw waktu nulis ini
    • Gimana tadi set piece tendangan bebas dari Dadan gw tendang kenceng banget tapi naek ke atas gawang
    • Gimana si Bri nendang gw tangkep terus gw tendang malah bola ga nyampe gawang sono
    • Gimana kepala gw kebentur kaki ntah kaki siapa
    • Gimana penonton nyepelein kemampuan gw
    • Gimana gw bisa ngebaca second penalty si Retdi
    • Gimana Si Oki di depan gawang malah bola nempel kakinya dia ga mau masuk gawang
    • Gimana Si Ardan nendang second penalty ditepis si Bri
    • Gimana Edwan tereak-tereak ngasih semangat

    Ya Allah hari ini bener-bener ga hoki, si Oki Agung Zaki Ardan berapa kali dapet kesempatan ngeshoot & skrimit depan gawang, tapi cuma 1 doank yang bisa jadi gol.

    Yaaa, gw kalah, kami kalah. GB 1-2 ForHIY. Dua gol yang semuanya dicop musuh ke atas gw, mereka ngliat banyak kelemahan gw. Di awal pertandingan si Sena selalu bilang "lit jangan blunder" dan Alhamdulillah gw bisa meminimalisir blunder, tapi pas 1 on 1, gw selalu abis, susah antisipasi. Huuhhffttt inilah sepakbola..

    Untuk si biru ma si kuning dan si putih dekil, maafin gw yack ga bisa bawa kalian ke final. Kalo kalian bisa ngomong, mungkin kalian ngedumel ke gw "anying lo lit beli gw tapi ga bisa berprestasi". Sory banget yah pirantiku, sory gw ga bisa bawa kalian ke level tertinggi suatu kompetisi. Dan selalu gw bilang dalam hati 'maybe next time'

    Thanks GB : Sena Dadan Ardan Oki Zaki Edwan Bara Ilham Agung Suryo Mamat

    Thanks si kuning biru & putih dekil


    Sory gw belom bisa ngasih yang terbaik buat kalian


    Berjuang untuk satu nama GEDUNG BERSEJARAH, wooiiii!!!
    Berjuang untuk satu nama HISTORICAL ARMY ARMY ARMY!!!
     
  • historical army

    historical army

    Ketika gw nulis ini, hari ini gw bakalan mencatatkan sejarah dalam hidup gw pribadi. Siang ini gw bakal tampil di semifinal HIY 2010. Perasaan campur aduk semua laahhh antara seneng, takut, beban mental, dsb serba ga jelas. Tapi ini jalan yg emang harus gw lewati, so ga ada alasan buat gw ga tampil fight di pertandingan ini.

    Doa gw hanya satu, semoga gw bisa menciptakan sejarah yang lebih dari sekedar semifinal, gw pengen tampil di final yang udah lama gw impikan. Gw pengen jadi bagian dari sebuah pertandingan final. SEMOGA TERWUJUD!!!

    Berjuang untuk satu nama GEDUNG BERSEJARAH, wooiiii!!!
    Berjuang untuk satu nama HISTORICAL ARMY ARMY ARMY!!!

    *hanya untuk kenangan di masa akan datang

  • mama papa

    mama papa

    Kedua sosok yang sangat krusial & paling berharga dalam hidupku. Kedua sosok yang tidak akan tergantikan oleh siapapun karena mereka adalah orang tuaku, orang yang sangat aku sayangi, hargai, cintai, dan sangat aku banggakan. Yaa, aku bangga memiliki orang tua seperti mereka…

    MAMA… Dari rahimnya aku dilahirkan, dengan bertaruh nyawa, dengan sebuah pengorbanan, akhirnya lahirlah seorang DIMAS yang sekarang, kemudian diberikan nama lengkap Muhammad Dimas Gilang Fajar Alfarizi.
    Yaahhh jujur waktu kecil sampe duduk di bangku SMA, aku selalu mengeluh, kenapa mama kasar? Kenapa mama begitu keras padaku? Tapi setelah aku kuliah, setelah aku tidak lagi hidup serumah sama mama, setelah di perantauan, baru aku merasakan kalo aku selalu kangen mama, pengen bisa ngobrol & curhat sama mama, kangen makan masakan mama (terutama sambel terasi + tempe gorengnya, kalo ga yaah sambel kacang panjangnya hhmmm mantaaapppp), dan juga kangen dimarahin mama.
    Marah mama waktu kecil  baru terasa sekarang manfaatnya. Ternyata itu semua untuk kebaikanku, sekarang aku jadi seorang pribadi yang mampu mandiri, seorang cowok yang kuat, tangguh, tahu arti tanggung jawab. Makasih mama udah bikin aku jadi pribadi yang gak cengeng, makasih untuk semua pengorbananmu.



    PAPA… Seorang pemimpin keluarga yang bertanggung jawab, sangat sayang kepada mama & anak-anaknya. Sungguh tak ada kata yang dapat menggambarkan bagaimana papa begitu sabar menghadapi masalah demi masalah di dalam keluarga, dengan bijak, dengan sabar mengayomi semua anggota keluarga. Dimas minta ini, papa iyakan. Bagoes minta itu, papa menganggukkan kepala, si bungsu Ryan minta bla bla bla, papa mengamini, asalkan semua itu bersifat positif & bisa mendukung dalam kebaikan.
    Yang paling tidak bisa dilupakan dari papa, hahahahaaa yaaaa papa itu lucu lhooo… Kalo ngomong itu lho, kadang ga jelas, kadang kata-katanya kebalik-balik ampe yg diajak ngomong kaga ngerti, pokoknya kocak daahhhh. Tapi sungguh aku bangga ma papa.
    Yang bisa aku tulis disini, papa itu orangnya disiplin dalam bekerja, jujur & berdedikasi tinggi. Bagaimana tidak, hanya berbekal lulusan SMA papa merantau dari tanah kelahirannya di tanah Banten (Serang), ke Sidoarjo hanya untuk mengadu nasib. Dan benar saja, jalan Allah itu adil. Papa ketrima sebagai pegawai biasa di PKHS Dolog. Terus terus dan terus kerja keras, diiringi doa serta kejujuran, papa bisa mendapatkan suatu jabatan meski sebenarnya umur papa belom memasuki syarat menduduki jabatan itu. Tapi papa membuktikan kalo semangat & kejujuran itu pasti ada balasannya. Yaahhh sekarang papa dipercaya menduduki jabatan yang cukup penting.

     miss u dad

    biasa laahh... ngajari papa yg 'kadang' sok tau hahahaa
     belajar yg rajin ya nak, biar bisa melebihi papa


    Secara materi, hidup keluargaku bisa dibilang cukup, tidak kurang dan tidak berlebih. Cukup sederhana, tak perlu foya-foya, mama papa selalu mengajarkan untuk hidup sederhana. "Masih banyak yang tidak seberuntung aku dan adik-adik" yaaa itu laahh cuplikan pesen mama papa buat kami bertiga.


     senyum kami hasil pengorbanan mama papa

    Ma, pa, maafin Dimas ya. Dimas belum bisa banggain mama papa. Dimas belom bisa kasih ijasah kelulusan buat mama papa.maaf Dimas harus molor kuliahnya. Bukannya cengeng, tapi dari lubuk hati yang paling dalam, emang aku ngrasa bersalah. Maafin Dimas kalo belom bisa jadi contoh yang baik buat adek-adek ma, pa...


    I MAMA
    I PAPA

    salam cinta dari si sulung,
     
  • 21th

    21th

    Menjelang tengah malam, waktu itu 25 April 2010, ini lewat SMS ceritanya…
    (A = Aness, G = Gw)
    • A = “Mas Say dah make a wish belom?” (versi halus silith jadi Saylith)
    • G = “Udah kok ness, bla bla bla…” (gak apal persisnya, pokoknya make a wish ajah)
    • A = “Met ultah yaahhh… bla bla blaaa….” (gak apal)
    Gak lama kemudian…
    • A = “Mas Say jalan yuck, lagi bête niihhhh…”
    • G = “Kemana ness? Gw dah pake baju tidur niihh”
    • A = “Udah gausah gantii, pengen ngobrol aja. Gw dah di depan kosan lo” (haahhhh??semakin bingung)
    Akhirnya ganti baju sekenanya, yg penting pake jaket. Keluar deehhhh… semakin bingung Si Aness make motor cicit…
    • G = “Kok make motor cicit ness? Ketemu ma dia dimana lo?”
    • A = “Udaahhh lo banyak cingcong” (terus pake helm dan ambil juru kemudi)
    Baru jalan belom keluar gang (setting ceritanya di Anerfa Kost), tiba2 HPnya si anak setan ini jatoh…
    • A = “Mas Say HP gw jatoohhh”
    • G = “Kok bisa siih nes? Ada2 aja lo”
    Dengan spontan, insting laki-laki gw muncul doonk, turunlah gw dari motor daaaaaannnnn….
    Baakkk buukkkk baakk buukk duueerrr daarr jelegeeerrr prraangg croottt…. Basah deh ni pala ma tepung telor air… Ternyata kerjaan anak2… 
    Aness, Kemal, Cicit, Ayu, Arie, Indra, Bleki…

    Sambil nyanyi “happy birthday” gitu deehhh… Sambil bawa kue ulang tahun (lebih tepatnya martabak manis ditulisin pake meises angka 21) terus lilin yang Cuma dipegang pake tangan…
    “Makasih ya teman-teman”

    Udah badan ancuurr tuuhh, kata anak2 “yaudah lo mandi sono, bau bangeetttt”

    Dengan tanpa dosa mandi laahhh gw… Udah badan lengket dsb, balik kamar ganti baju, bersih deehhhh… 
    Tapi tiba2 pada masuk kamar  tereak “waahhh kamarnya bauuu, kita bersihin yuuuu”. Diacak2lah kamar gw. Kasur dibalik, baju di lemari dikeuarin, abuabu rokok mereka pada dijatohin ke lantai, dah gitu yg paling edan “waaahhhhhh ada PILOX” dan tanpa ba bi bu lagiii SROOOOTTTTT SRROOOTTTTTT… Terpampanglah nama ARIE, INDRA, ANESS, KEMAL, CICIT, AYU, BLEKI di tembok kamar… dan sebuah tulisan “HAPPY BIRTHDAY 21” dan dengan teganya gw diancurin lagi, handbody dicrotin ke rambut, kecap2 ditumpahin lagi ke rambut. PASRAAAHHHHHHH….

    Inilah buah karya sahabat2ku tercinta...






    Makasih teman2ku, sahabat2ku, keluargaku... Kenangan ini gak bakal gw lupain kok...

  • trip to Karimun Jawa

    trip to Karimun Jawa

    Gw cuma mau ngeshare ajah pengalaman gw (tentunya beserta 20 orang yg lainnya) "trip to Karimun Jawa", moga-moga ini bisa berguna buat yg ngebaca & punya rencana mau ngadain trip kesono. Disini bakalan gw tulis waktu & biaya yang dibutuhin juga.

    20 JUNI 2010
    Rombongan kumpul di kampus tercinta & berangkat ke pool bus (Kramat Djati, Jalan Sunda). Bus berangkat sekitar jam 5 sore dengan biaya ±80ribu jurusan Bandung-Jepara. Tanpa babibuuu lagi & dengan mengucap Bismillah, berangkaaattttttt…. Semaleman di bus daannn akhirnyaaaa….

    21 JUNI 2010
    Ampe di Jepara sekitar jam 6 pagi, turun di Terminal Jepara. Terminal ini deket banget kok ma Dermaga Kartini (±1 km). Di terminal yang mau mandi bisa mandi, yang mau sarapan bisa sarapan. Disaranin pas ampe di terminal ini langsung beli tiket Jepara-Bandung soalnya kan namanya bus malem riskan kalo pesen pas baliknya ntar, langsung deh pesen tiket Jepara-Bandung buat tanggal 24 Juni 2010.
    Udah beres bersih badan, pada capcus niihh ke Dermaga Kartini, yaahh kalo anak muda mah jalan kaki ajee. Orang deket juga ga jauh2 amat, lumayan lah cari kringet.



     foto dulu chuy di depan Dermaga Kartini




    Kalo bisa perbekalan nyetok yang banyak, soalnya kita bakal di atas laut selama 6 jam. Ga maen2 lho di atas kapal 6 jam. KM Muria berangkat dari Jepara menuju Karimunjawa sekitar jam 9 pagi.
    Niihh jadwal KM Muria, jadi ada 2 hari sekali :
    • Jepara – Karimunjawa : Senin, Rabu, Sabtu
    • Karimunjawa – Jepara : Selasa, Kamis, Minggu


    penampakan KM Muria


    Tapi ada kabar kalo ga salah niihhh molae taun depan bakal dioperasikan 1 kapal lagi.
    Nih foto-foto selama di atas kapal :


    menghabiskan waktu 6 jam di kapal dgn maen kartu
    suasana kabin kemudi


    menikmati 6 jam perjalanan di kabin atas kapal
    sempat liat lumba-lumba juga

    Daannn akhirnya sekitar setengah 4 sampe juga di Karimunjawa… Melelahkan dan tentu banyak yang jackpot (read : muntah muntah) tapi Alhamdulillah gw enggak donk…

    SELAMAT DATANG DI KARIMUN JAWA



    Langsung masuk ke penginapan, kebetulan nyewa rumah warga biar murah.
    Kan kelaparan tuh 6 jam di atas kapal, langsung sarapan di BU ESTER, rumah makan terbesar di Karimunjawa (yang pada akhirnya gw tau itu Cuma warteg hahahaa) sambil nikmatin sunset di pinggir pantai


    Bu ESTER chuuyyy


    sunset pertama ketika sampai di KarimunJawa


    22 JUNI 2010
    Bangun pagi maen-maen ke dermaga aja ngliat suasana pagi, jam setengah 6 capcus ke dermaga.




    suasana pagi di Dermaga Karimun Jawa

    Abis itu sarapan di BU ESTER (lagi lagi dan lagi) siap2 deh melaut, disaranin pake sunblock terus kalo bisa pake baju ketutup, soalnya namanya juga laut sinar mataharinya ganas boooo….


     sarapan di rumah makan terbesar di Karimun Jawa
    Trip hari pertama ke
    ·         Snorkling di Pulau Bengkoang



    ·         Pantai di Pulau Cemara Kecil yang mirip Pirattes of Carribean, bisa maenan ombak juga



    ·         Pantai di Tanjung Gelam

    23 JUNI 2010
    ·         Snorkling di Pulau Cemara Besar

    ·         Bakar ikan, minum air kelapa & makan ‘jawil” di Pulau Menjangan Kecil



    ·         Penangkaran hiu & penyu karimunjawa



    24 JUNI 2010
     Berangkat pulang dari Karimunjawa ke Jepara, KM Muria mulai jalan jam 7 pagi, ampe Jepara jam 1 siang, abis itu lanjut bus malam Jepara-Bandung


    BYE BYE KARIMUNJAWA
    25 JUNI 2010
    Alhamdulillah nyampe Bandung lagi

    BIAYA :
    Bandung – Jepara = ±80rb
    KM Muria = 31rb
    Penginapan (rumah warga) = ±25rb - 30rb per malam per orang
    Sewa kapal + alat snorkling + makan siang di laut selama 2 hari = ±200rb - 250rb per orang


    LAIN-LAIN :
    1. Waktu yang bagus untuk ke Karimun Jawa : antara Maret-April dan Oktober-November
    2. Hindari bulan Desember hingga Februari (ombak sedang tinggi)
    3. Listrik tersedia hanya jam 6 malam sampe 5 pagi
    4. Sinyal HP + GPRS : ON


    contact us :
    FB : Muhammad Dimas Alfarizi
    Twitter : @dimasalfarizi
    YM : mametsmart@yahoo.com



  • Pages (21)1234567 Next »

    ADDRESS

    Bandung, Jawa Barat, Indonesia

    EMAIL

    muhdimasgfa@yahoo.com

    TELEPHONE

    +62 (ask)

    MOBILE

    +62 (ask)