• Istimewa

    Waktu aku nulis ini kebetulan lagi ga ada internet, lagi di rumah & emang paket internetku lagi habis. Entah kapan tulisan ini aku posting, yang pasti hari ini hari Jumat malam jam 22.54, pulang dari nganterin ciko ke dokter (dia demam), dan hari ini sangat luar biasa buat aku. Banyak sekali hal yang bisa menentramkan hatiku. Sungguh!!!
    Bayangkan saja, hari ini di depan mata kepalaku aku melihat mama dzikir kaya yang disarankan tante khusus mendoakan aku biar diterima di PT INTI, love you mom!!! Doakan aku terus ya semoga bisa mempersembahkan kado yang indah untuk ultahmu kelak.
    Dan entah ada angin apa habis sholat maghrib lepas aku sholat maghrib papa nyamperin aku & bilang “telponen tante dim”. Langsung aja aku samber HP papa, dan aku telpon. Di seberang sana tante bilang “Dim, wis dilakoni tah moco surat sing bien? Yasin, Waqiah, Ar-Rohman”. MasyaAllah aku lupa -_- Seketika aku cari Qur’an dan ngaji, Alhamdulillah ya
    Dan malam itu juga mama beliin aku Quran kecil untuk selalu aku bawa & aku baca kalau aku dalam perjalanan.
    Dan yang paling aku ingat adalah khutbah Jumat tadi siang. Bener-bener masuk & dalem banget ceramahnya. Disitu dibilang : 
    •  Mari kita introspeksi diri selepas dari Ramadhan ini apakah kita masih terbawa suasana Ramadhan/tidak. Bagaimana tilawatil Quran kita, bagaimana qiyamullail kita, bagaimana shodaqoh kita, dsb. 
    •  Kita pasang standard kehidupan kita kembali ke standard Rasulullah SAW 
    •  Surga itu ada 100 tingkat dan setiap tingkatnya itu berjarak bagai bumi dan langit yang berarti jauh sekali. Surga yang nomor 1 (paling atas) itu hanya milik Rasulullah SAW. Dan orang yang terakhir masuk surga adalah orang yang keningnya “pernah” digunakan untuk bersujud dengan ikhlas setelah dia dibakar api neraka, Naudzubillah. Secara logika Allah SWT adalah Maha Pengampun, Maha Pemurah. Sedikit saja ibadah yang pernah kita lakukan (meskipun sebesar biji sawi) akan dicatat & akan mendapatkan balasan.
    Dari hal itulah sungguh aku langsung terpikirkan, alangkah sia-sianya hidupku selama ini, sungguh jauh sekali dari jalan Allah SWT. Sungguh aku ingin bertaubat, mungkin sebagian yang membaca ini hanya bergumam kalau ini hanya tulisan. Memang tidak bisa langsung, tapi kita WAJIB berusaha untuk merubah diri kea rah yang lebih baik ke depannya. Sungguh aku merasa hina di hadapan Allah SWT, kurang bersyukur, dsb.
    Tapi aku akui, aku hanya lemah. Sebagai seorang laki-laki, aku akui kalau aku ini sungguh lemah. Aku tidak punya kekuatan untuk bisa mengajak dan mempengaruhi orang di sekitarku. Mungkin melalui tulisan ini aku ingin mengajak semuanya untuk terus memperbaiki diri. Kita luruskan kembali standard diri kita. Sungguh aku tidak bisa kalau hidup seperti ini terus. Mungkin Allah saat ini sedang murka terhadapku, tapi aku yakin Allah Maha Pemberi Ampun, dan aku akan berusaha untuk itu.
    Aku bukan sok suci, tapi aku hanya berusaha mengajak semuanya untuk bisa kembali ke jalan itu. Sungguh aku sudah merasakan tenang dan tentramnya jiwa ini kalau dekat dengan Allah barang sedikit, apalagi kalau banyak & bisa istiqomah. Subhanallah
    Pagi ini Minggu, 18 September 2011 aku sudah di Bandung lagi. Besok siang aku akan menjalani wawancara direksi PT INTI, InsyaAllah ini adalah tes terakhir, dan doaku tetap sama. Ya Allah ijinkan aku diterima di PT INTI untuk kode L ya Allah, jodohkan aku dengan job kali ini, dengan segala kerendahan hati aku memohon kepadaMu ya Allah, Ya Rohman Ya Rohim.
    Laailaaha Illa Anta Inni Kuntumminaddzoolimiin
    Hasbunallah Wani’mal Wakiil, Ni’mal Maulaa Wani’man Natsir

  • 0 comments:

    Posting Komentar

    ADDRESS

    Bandung, Jawa Barat, Indonesia

    EMAIL

    muhdimasgfa@yahoo.com

    TELEPHONE

    +62 (ask)

    MOBILE

    +62 (ask)