• waktu yang labil

    Inilah waktu dalam proses kehidupan manusia yang saya anggap sebagai usia rentan & penuh dengan ke'galau'an. Usia saya sekarang memasuki 22 tahun, sebuah usia yang tidak bisa dibilang muda lagi, namun juga belum terlalu tua. Pada intinya di usia yang sekarang ini banyak sekali yang harus & wajib kita pikirkan sebagai sebuah individu yang menuju ke arah dewasa. Dan yang membuat terasa berat, semua itu berkaitan.
    Sering tersirat di benak kita perkataan beberapa teman kita, orang di sekitar kita, yang bercerita A B C D sampai AA AB AC bahkan sampai dengan ZZ. Semua dengan versi yang berbeda dan tentunya semua memiliki sisi positif & negatif di setiap hal itu. Dan dalam usia seperti saya ini, ibarat dalam perjalanan kita itu "berada dalam persimpangan jalan untuk beberapa tujuan".
    Teringat cerita seorang teman perempuan saya yang lebih tua satu tahun daripada saya, dia bercerita bagaimana banyak temannya yang sudah menikah, bahkan sudah menimang anak pertama bahkan kedua. Dalam hal ini menikah adalah urusan jodoh, dan itu merupakan pilihan. Hhhmmmmm menikah usia muda pun pilihan (terutama bagi seorang wanita). Tapi tidak hal nya dengan seorang laki-laki seperti saya, yang HARUS punya 'bondo' (modal) untuk menuju ke arah itu.
    Untuk memiliki modal itu perlu bekerja, hhmmmm mungkin kata 'kerja' itu gampang banget dengernya. Tapi susahnya cari kerja MasyaAllah :( sumpaaahhh susaaahhh bangeettt. Tak hanya bermodal skill kuliah, cari kerja juga butuh keberuntungan.
    Kembali berkaca pada diri saya sendiri, saya sudah lulus D3 dan ingin melanjutkan ke jenjang strata 1 tapi dihadapkan pada beberapa masalah. Yang pertama saya belum bekerja, ya kaliii udah umur segini 'tangan masih di bawah' maluuuu sama umur, SUNGGUH!!! Minimal ada lah pemasukan untuk hidup sehari-hari, tidak sepenuhnya meminta orang tua karena masalah yang kedua bagi saya pribadi adalah saya & adik-adik memasuki jenjang pendidikan yang baru secara bersama-sama.

    Terkadang & hampir selalu saya merasa malu dengan diri sendiri. Malu dengan umur saya ini. Ibarat pulang ke rumah "saya itu diketawain sama pager rumah". Semua serba dilema, mau kuliah biaya kok 'belum ada' kalaupun ada itu cukup membebani orang tua, mau kerja juga setengah mati susahnya cari kerja. Naudzubillah. Tekanan mental, kalut, bingung, malu, psimis, semua bayang-bayang kegagalan membayangi otak & pikiran saya ini, ya Allah semoga jangan sampai terjadi. Naudzubillah

    Ya Allah, seperti dalam doa-doaku seperti biasanya, aku hanya ingin & memohon semoga diberikan jalan yang terbaik dari sekian jalan yang terbaik untuk diriku. Berikan yang terbaik untuk masa depanku, berikan kemudahan bagi diriku untuk belajar, untuk mendapatkan tempat memeras keringat untuk membiayai hidup saya sendiri ya Allah. Tolong hambamu ini ya Allah.

  • 0 comments:

    Posting Komentar

    ADDRESS

    Bandung, Jawa Barat, Indonesia

    EMAIL

    muhdimasgfa@yahoo.com

    TELEPHONE

    +62 (ask)

    MOBILE

    +62 (ask)