• coretan untuk adikku tersayang

    teruntuk adikku yang aku sayangi dan aku banggakan...
    Sebelumnya aku minta maaf kepada kalian berdua beserta mama dan papa karena long weekend ini aku belum bisa pulang ke rumah karena memang aku sudah ada janji terlebih dahulu. Maaf banget aku ga bisa berkumpul bersama kalian bercerita serta bercanda tawa mengisi hari libur ini, semoga semuanya disana senantiasa menantiku untuk bisa melengkapi canda tawa itu.
    Selanjutnya untuk Dik Bagoes dan Dik Ryan, sungguh aku sayang kalian. Aku pengen banget kalian bisa dapetin jauh melebihi apa yang aku dapetin saat ini. Cukuplah suatu kepahitan hidup yang pernah aku alami biar aku yang merasakan, kalian jangan!!! Biarlah hanya aku sebagai kakak kalian yang terjatuh di suatu lubang untuk bisa menjadikan contoh bagi kalian agar tidak terjatuh di lubang yang sama. Sungguh biarkan aku aja dik yang tertimpa. Aku sebagai kakak ga pengen adik-adikku mengalami sakit yang sama seperti yang pernah aku rasakan.
    Maafkan aku ketika suatu ketika kata-kataku sangat kasar ke kalian, itu semua dalam rangka meneriaki kalian dari jauh agar kalian tidak terjerembab di lubang yang pernah menjadi batu sandungan untukku. 

    Adikku yang ganteng...
    Maafkan kakak yaa, kakak harus jauh dari kalian, kakak di perantauan, kakak cuma bisa 'bacot' lewat SMS dan telpon, kakak cuma bisa ngomel doang tanpa aku menuntun kalian ke jalan yang seharusnya kalian lewati. Tapi sungguh kakak percaya kok dik kalau kalian pasti bisa berjalan ke arah itu sendiri tanpa kakak, kakak percaya kalian sudah dewasa.
    Maafkan kakak hanya bisa memberikan perhatian dalam bentuk materi, tapi sungguh itu semua kakak ikhlas dan tulus untuk memberikan support buat kalian.
    Ingatlah dik bahwa umur orang tua itu tidak hanya rejeki bagi mereka, tapi rejeki bagi kita juga. Coba bayangkan andaikan salah satu dari mama atau papa udah ga ada (Naudzubillah), itu bakalan berat dik untuk kita. Manfaatkan rejeki ini dik, selalu berdoalah agar mama papa diberikan umur panjang. Papa dengan segala keringatnya mencari nafkah untuk kebutuhan kita, mama dengan segala perhatiannya ke papa dan ke kita selalu mencambuk kita untuk terus berjalan lurus bagaikan kuda yang dipecut kusir. 

    Ketika kalian sudah seumuranku kelak, sudah bekerja dan kurang lebih dengan jarak yang jauh kaya posisiku sekarang, kalian akan merasakan betapa perhatian mama papa itu sangat berarti buat kalian. Ga ada lagi yang mukuli kita bangunin sholat subuh, ga ada lagi yang nyiapin sarapan sebelum kita beraktivitas, ga ada lagi makan siang setelah kita capek dengan aktivitas, ga ada lagi yang nyuci baju kita, ga ada lagi yang membersihkan ruangan kita ketika kita beraktivitas. 

    Ayolah dik kita bersama-sama sukses. Kalian harus bisa berikan JAUH melebihi apa yang udah aku persembahkan untuk mama dan papa, mulai dari prestasi, kerjaan sampai masa depan. Kakak percaya kalian mampu!!!
    Berikan sesuatu hal yang bisa membuat mama papa tersenyum di hari tuanya. Cukuplah muka marah beliau berdua hanya untuk memarahi kita ketika kita masih kecil, cukuplah tangan mereka hanya untuk memukuli kita ketika kita nakal, cukuplah pikiran mereka terperas memikirkan ke-childist-an kita. Sekarang waktunya kita melakukan hal untuk bisa membuat semua penderitaan mereka menjadi sebuah jawaban yang berujung pada senyum mereka.

    dari si sulung,
    Kak Dimas
  • 4 komentar:

    1. so sweet. makasih ya. postingannya bikin pengen nangis. kalo di perantauan semua diurus sendiri jadi kangen ibu...

      BalasHapus
    2. waduh siapa yaa?? hehehee..
      semoga menjadi inspirasi dan pelajaran utk kita semua

      BalasHapus
    3. ini anonim siapa yaa?? btw, thanks a lot

      BalasHapus

    ADDRESS

    Bandung, Jawa Barat, Indonesia

    EMAIL

    muhdimasgfa@yahoo.com

    TELEPHONE

    +62 (ask)

    MOBILE

    +62 (ask)