Dimas Alfarizi

I am an Indonesian Traveler

Dimas Alfarizi

Indonesian Traveler

  • Bandung, Jawa Barat, Indonesia
  • +62 (ask)
  • muhdimasgfa@yahoo.com
  • dimasalfarizi.blogspot.co.id
Me

My Travel Map

Sidoarjo, Bojonegoro, Bandung, Banyuwangi, Denpasar, Malang, Surabaya, Pekalongan, Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, Solo, Kupang, Alor, Batam, Natuna, Kendari, Konawe Selatan, Bau-Bau, Makassar, Ambon, Tual, Langgur, Ternate, Labuha, Balikpapan, Berau, Derawan, Sintang, Putussibau, Kapuas Hulu, Ketungau Hulu

Sumatra 20%
Jawa 80%
Bali 65%
Kalimantan 20%
Sulawesi 40%
NTT NTB 10%
Maluku Malut 20%
Papua 5%

Most Important

You're the most important for me, even my job can't beat you for my life

Sujud Terakhir

Bagiku, di setiap sujud terakhir dalam sholatku, namamu selalu kulafadzkan dalam hati dengan penuh pengharapan dan rendah hati agar engkau yang terbaik bagiku untuk hidupku

Our Pray

Robbana Hablanaa Min Azwaajinaa Wadzurriyatinaa Qurrota A'Yun Waj'Alnaa Lil Muttaqiina Imaamaa

Just Want To Say

I Love You Devianti Nurhawati -MDGFA-

Our Love

S N Z

Just Want To Say

Every love story is beautiful, but Ours is My Favorite -DN-

Indonesian Traveler
Indonesian Traveler
0
Engineer
0
Officer
0
Father
  • 'kami'

    'kami'

    Ya Allah, entah berapa doa yang sudah kupanjatkan padaMu, entah berapa macam doa sudah kulafadzkan kepadaMu hanya untuk 'kami'
    Hanya satu inginku, Ya Allah tolong kabulkan, tolong Engkau ijabahi doa 'kami', Engkau jadikan semuanya menjadi nyata


    ROBBANA HABLANAA MIN AZWAAJINAA WADZURRIYATINAA QURROTA A'YUN WAJ 'ALNAA LIL MUTTAQIINA IMAAMAA
  • Lagu Bintal

    Lagu Bintal

    Long march
    Adalah jalan jauh
    Yang harus kita tempuh
    Dengan semangat satria

    Naik gunung turun gunung
    Tiada mengenal lelah
    Kaki lecet sepatu diseret
    Kerongkongan haus dahaga 
    Siap tunggu perintah

    ==================================================

    Saya tunggu engkau 2x
    Rupanya engkau forget to me

    Saya tunggu engkau 2x
    Rupanya engkau forget to me

    Rambate ramba hayu tarik tambang huha
    Disini aku jadi tambah senang
    Andaikan aku burung, aku akan terbang
    2 hari lagi pendidikan usai

    Mau makan jalan jongkok
    Usai makan lompat kodok
    Kudicaci maki dan dibentak-bentak

    Wahai instrukturku betapa kejam hatimu
    Wahai instrukutrku betapa jeli matamu
    Andai engkau tahu apa isi hatiku, kucinta padamu... kusayang padamu...

    ===================================================

    Tinggalkan ayah tinggalkan ibu
    Izinkan aku pergi berjuang
    Di bawah kibaran Sang Merah Putih
    Majulah ayo maju menyerbu.. serbu

    Tidak kembali pulang
    Sebelum kita yang menang
    Walau mayat terkapar di medan perang
    Demi bangsa kita kan berjuang

    Maju ayo maju ayo terus majuuuuu
    Singkirkan dia dia dia
    Kikis habislah mereka
    Demi negara Indonesia

    Wahai kawanku karyawan PT INTI
    Dimana engkau berada?? DISINI
    Teruskan perjuangan para pahlawan
    Demi bangsa kita kang berjuang

    ==================================================

    Cikole tak akan kulupa
    Tempat kita berlatih bersama
    Siang malam selalu ditempa
    Tuk menjadi PT INTI nan jaya, menjadi PT INTI nan jaya

    ==================================================

    Dulu aku bercita-cita menjadi karyawan PT INTI
    Berdiri tegak dan berwibawa, tunaikan tugas yang mulia
    Kini aku sedang ditempa, dalam pelatihan PT INTI
    Lupa kawan lupa lupa saudara lupakan saja semuanya

    Saya tahan sakit sakit
    Sampai masuk rumah sakit
    Saya menderita siang malam kuditempa
    Walau diriku ditempa hatiku selalu gembira
    Gembira, gembira selamanya

    Bergembira senantiasa
    Selalu gembira
    Lupakanlah rasa susah sejauh-jauhnya
    Rasa susah rasa sedih tiada gunanya
    Berlatih dengan gembira
    PT INTI tetap jaya

    ==================================================

    Tiada gunung terlalu tinggi
    Buat kami daki di siang hari
    Tiada lembah terlalu dalam
    Buat kamu susuri di malam kelam

    Hutan rimba, padang lalang
    Kususuri jalanan jauh
    Panas terik, hujan berangin
    Majulah ayo maju

    Parang patah hati kami
    Karena terlatihnya
    Karyawan PT INTI lah
    Selalu siap sedia

    *mungkin*
  • sembah sungkem untukmu 'nenek penjual koran'

    sembah sungkem untukmu 'nenek penjual koran'

    Tampak seperti satu eksemplar koran biasa. Ya memang itu koran biasa secara fisik. Tapi dari eksemplar demi eksemplar koran terjual, seorang nenek berjuang menyambung hidup.


    Di tengah matahari terik membakar kulit setiap orang yang lalu lalang di jalanan, hiruk pikuk kesibukan banyak orang dengan kendaraan mereka sendiri memenuhi kota ini, mulai dari kendaraan butut sampai kendaraan mewah. Mereka berlomba-lomba mengais rejeki, menjemputnya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan keluarga mereka.
    Setiap pagi di perjalananku menuju STO Manyar, kulewati sebuah perempatan Jalan Klampis Jaya, salah satu sudut kota pahlawan. Tak banyak yang memperhatikan seorang nenek ini, usianya mungkin sudah diatas 70 tahun, yang rela panas-panasan di lampu merah, menawarkan koran dari mobil ke mobil, berharap dagangannya segera habis dan membawa pulang uang untuk kehidupannya (yang saya yakini tidak banyak bagi saya tapi mungkin cukup banyak untuk beliau). Didampingi seorang anak kecil (mungkin cucunya), sang nenek dengan punggung yang sudah bungkuk terus berjalan menawarkan koran dagangannya. Terkadang beliau duduk di trotoar ketika lelah melanda, tapi tetap dengan terik matahri yang menyengat kulitnya.
    Terpikir di otakku besok pagi aku ingin memberikan sesuatu bagi beliau. Setidaknya memberikan sedikit senyuman untuk beliau, berbagi rezeki yang aku dapat.
    Seperti biasa pagi itu aku berangkat ke STO dengan motorku. Lirih kujalankan motorku mendekati lampu merah itu, sambil sedikit melihat dari kejauhan dimanakah sang nenek berada. Terus kudekati ternyata sang nenek sedang berteduh di bawah sebuah ruko, di emperan toko yang belum buka ditemani seorang anak kecil. 
    Kuhentikan motorku, kuturunkan standard motor, kudekati beliau
    anak kecil berteriak "mbah iku onok sing katene tuku" (mbah itu ada yang mau beli)
    Kudekati beliau, "mbah tumbas koran. Jawa Pos nggih setunggal. Pinten mbah?" (mbah beli koran, jawa pos ya satu. berapa mbah?)
    Sambil mencari di tumpukan koran yang masih lumayan banyak, "sekawan ewu nak" (empat ribu nak)
    Sudah kusiapkan uang xx-ribu rupiah, kuambil dan aku berikan "niki mbah artane, pun mboten usah disusuki, kangge panjenengan mawon" (ini mbah uangnya, sudah tidak usah dikasih kembalian, untuk mbah aja)
    Si mbah dengan raut muka berseri-seri sambil menyalami tanganku, "nggih nak, matur suwun yo. ati-ati nang dalan, ojo banter-banter, mugo-mugo lancar sakabehe" [begitu mungkin kurang lebihnya yang aku ingat] (iya nak, terima kasih ya, hati-hati di jalan, jangan ngebut, mudah-mudahan lancar semuanya)
    Kutinggalkan beliau, kulirik dari sudut mataku beliau dengan tersenyum melihat ke arahku terus. Ya Allah, terharu melihat kenyataan seperti ini. Uang segitu memang tidak ada apa-apanya bagiku, tapi bagi nenek ini, uang itu mungkin sangat berarti. Berbagi itu indah. Tak terbayang andaikan itu keluargaku atau bahkan mungkin orang tuaku. Bersyukur Ya Allah atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku, kepada keluargaku.
    Doaku, Ya Allah tolong mudahkanlah rezeki beliau, berikan hasil yang setimpal atas usahanya.
    Aku bertekad, InsyaAllah hari-hari selanjutnya akan seperti itu terus. Membantu untuk meringankan beban hidupnya.

    "ada 2,5% rezeki kita yang menjadi hak dari fakir miskin"
  • the power of our pray

    the power of our pray

    Assalamualaikum Wr Wb
    terima kasih Ya Allah sampai saat ini Engkau masih memberikan umur panjang dan nikmat sehat untukku. Alhamdulillah.
    Ya Allah, ceritanya aku mau curhat ini. Akhir-akhir ini, terutama beberapa hari ini, sungguh hari-hari 'kami' terasa sangat berat sekali. Engkau pasti sudah tau Ya Allah apa yang kami rasakan. Sungguh tidak enak sekali dalam keadaan seperti ini. Kami sadar Engkau lah yang Maha Menguasai segala sesuatu di alam ini.
    Maka dari itu Ya Allah, izinkan kami untuk memanjatkan doa untuk kami, tolong kabulkan Ya Allah. Kami InsyaAllah akan selalu memanjatkan doa yang sama, dan kami akan memasukkan beberapa nama di sela doa kami.
    Tolong kabulkan doa kami Ya Allah, aku mohon dengan segala kerendahan hati. Keluarkan kami dari situasi seperti ini, izinkan kami untuk bisa tenang dan tersenyum untuk meraih apa yang kami cita-citakan, apa yang kami dambakan, dan apa yang selalu kami panjatkan kepadaMu Ya Rabb.

    Sungguh tiada yang dapat menandingi kuasaMu. Maka dari itulah kami panjatkan doa setulus hati kepadaMu disertai dengan usaha kami.

    Hasbunallah Wani'mal Wakiil Ni'malmaula Wani'mannatsir. Allahuakbar

    Wassalamualaikum Wr Wb
  • aku berdoa biar

    aku berdoa biar

    ENAK YA, kaya anak kecil. 
    Kapan harus mendengar ini dan kapan tidak boleh mendengar itu, CUMA BIAR bisa bersikap dewasa dan lapang dada. Rrrrrrrrrrr!!!!

    tapi ................................... HAHAHAHAHAAHAAAA #konyol
    *lanjutin minum teh tawar sisa yang udah gak PANAS lagi*

    Darimu, Kutemukan hidupku
    Bagiku, Kau lah cinta sejati
    Bila yang tertulis untukku
    Adalah yang terbaik untukmu
    Kan kujadikan kau kenangan
    Yang terindah dalam hidupku 
    Samson~Kenangan Terindah
  • wanita karena

    wanita karena

    “Nikahilah wanita karena empat alasan. Pertama karena hartanya, kedua karena kecantikannya, ketiga karena keturunannya dan keempat karena agamanya. Maka pilihlah wanita karena agamanya (yang baik).”
  • superD

    superD

    *superD*

    keep calm, everything's gonna be okay


     down grade spirit *lemes*
  • ADDRESS

    Bandung, Jawa Barat, Indonesia

    EMAIL

    muhdimasgfa@yahoo.com

    TELEPHONE

    +62 (ask)

    MOBILE

    +62 (ask)