Dimas Alfarizi

I am an Indonesian Traveler

Dimas Alfarizi

Indonesian Traveler

  • Bandung, Jawa Barat, Indonesia
  • +62 (ask)
  • muhdimasgfa@yahoo.com
  • dimasalfarizi.blogspot.co.id
Me

My Travel Map

Sidoarjo, Bojonegoro, Bandung, Banyuwangi, Denpasar, Malang, Surabaya, Pekalongan, Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, Solo, Kupang, Alor, Batam, Natuna, Kendari, Konawe Selatan, Bau-Bau, Makassar, Ambon, Tual, Langgur, Ternate, Labuha, Balikpapan, Berau, Derawan, Sintang, Putussibau, Kapuas Hulu, Ketungau Hulu

Sumatra 20%
Jawa 80%
Bali 65%
Kalimantan 20%
Sulawesi 40%
NTT NTB 10%
Maluku Malut 20%
Papua 5%

Most Important

You're the most important for me, even my job can't beat you for my life

Sujud Terakhir

Bagiku, di setiap sujud terakhir dalam sholatku, namamu selalu kulafadzkan dalam hati dengan penuh pengharapan dan rendah hati agar engkau yang terbaik bagiku untuk hidupku

Our Pray

Robbana Hablanaa Min Azwaajinaa Wadzurriyatinaa Qurrota A'Yun Waj'Alnaa Lil Muttaqiina Imaamaa

Just Want To Say

I Love You Devianti Nurhawati -MDGFA-

Our Love

S N Z

Just Want To Say

Every love story is beautiful, but Ours is My Favorite -DN-

Indonesian Traveler
Indonesian Traveler
0
Engineer
0
Officer
0
Father
  • akan membuatmu lebih bangga

    akan membuatmu lebih bangga

    Aku hanya ingin mengajak pembaca merenungkan betapa beratnya ‘perjuangan’ ayah dan ibu demi kebahagian anaknya. Miris sekali melihat anak jaman sekarang, yang ketika permintaannya (mau pacaran, minta dibelikan motor/mobil, HP keluaran terbaru, pengen uang saku banyak, minta ini, minta itu, dsb) tidak dikabulkan, justru marah-marah, ngambek, kabur dari rumah, dan menunjukkan sikap bermusuhan dengan orang tua mereka!? Juga sikap kita yg males-malesan, gak pernah belajar, suka ngebolos, tawuran, pergaulan bebas, dsb, sadarkah hal itu bisa membuat orang tua kita sedih!?
     mama papa tercinta

    Aku terlahir sebagai anak pertama dari 3 bersaudara yang semuanya laki-laki. Aku diberikan nama Muhammad Dimas Gilang Fajar Alfarizi, adek pertamaku Muhammad Hilman Bagoes Maulana, dan si bungsu Muhammad Defryan Tridya Isfandi. 
    bersama adek tercinta

    Mungkin disini aku pengen bercerita cerita hidup perjuangan mama papa mulai dari aku kecil sampai akhirnya aku bisa kuliah dan hampir melangkah sebagai seorang jobseeker. Yaahh papa seorang laki-laki yang lahir tanggal 7 Januari 1963 di Serang (Banten), mama lahir 27 September 1965 di Sidoarjo. Ketika aku kecil (dan tentunya mulai mengenal beberapa hal di dunia) aku baru tahu kalo papa ternyata hanya lulusan SMA, begitupun mama yang juga hanya lulusan SMA. Tapi alhamdulillah papa waktu itu ketrima kerja di PKHS (Pabrik Kemas Hampa Sidoarjo) Bulog di daerah Buduran lewat tes yang diadakan Bulog. Mungkin dari sini ya papa ketemu papa dan akhirnya berjodoh. hehehee
    Dalam perjalanan hidup keluargaku, papa selalu mengajarkan bagaimana selalu merawat apa yang kita punya, misal motor. Papa selalu mengajarkan untuk selalu mencuci motor minimal setiap hari Minggu. Itu papa ajarkan karena masa kecil papa yang bisa dibilang ga mulus (jauh dari mulu kehidupan masa remajaku ini). Papa dulu hanya seorang kenek angkot, yang memang setiap malam sehabis 'narik' selalu mencuci angkot yang sudah dipakai seharian. Dari sisi itu papa selalu menjaga barang yang dimiliki. Papa juga pernah cerita kalo waktu SMA dulu hanya untuk sekedar membeli sepatu voli (olahraga favorit papa) papa harus nyelengi dengan sabar. Dari cerita-cerita itu aku sungguh bersyukur masa mudaku bisa seperti ini, sungguh beruntungnya aku dan adik-adikku.

    Begitu juga mama. Kakek nenek (mbahkung & mbah putri) hanyalah seorang petani biasa. Meskipun mbahkung seorang carik (istilah untuk sekretaris desa), tapi mbahkung ga mau berhenti dari urusan di sawah. Mama selalu membantu mbahkung dan mbah putri untuk menanam padi di sawah, menjemur gabah, menggiling, dsb. 

    Dari semua latar belakang itu lah mama papa selalu mendidikku untuk bisa selalu mensyukuri apa yang dimiliki. Kata mama papa

    "Selalu mendongaklah ke atas untuk urusan agama dan pendidikan, niscaya kamu akan selalu merasa sangat jauh dari sempurna. Dan selalu melihatlah ke bawah untuk urusan materi, niscaya kamu akan merasa jauh lebih beruntung."
    Dan memang Allah itu Maha Adil. Berkat kegigihan, tanggung jawab dan kejujuran serta etos kerja papa yang tinggi dibantu mama yang merawat aku dan adik-adik dirumah, alhamdulillah papa berhasil menduduki jabatan yang cukup penting di saat usianya belum memasuki yang sewajarnya, papa udah dipercaya menduduki sebagai seorang pengawas internal meskipun usianya masih lebih muda dari batas wajar yang seharusnya. Papa memang sosok orang tua yang sangat terbuka dengan keluarga. Setiap dapet rejeki 'ceperan' dari atasannya pun dibuka bersama anak-anaknya. Papa memang hebat. Papa ga pernah lupa buat ngluangin waktu buat berkumpul bersama keluarga tiap akhir pekan. Meskipun tempat dinasnya dipindah-pindah. Pertama di Bojonegoro tahun 1998, selanjutnya di Bondowoso, di Jember, di Madiun, terus ke Bojonegoro lagi, dan sekarang alhamdulillah dipercaya sebagai Kepala Gudang Bulog Japanan (Malang).
    Sungguh kebanggan tersendiri memiliki orang tua seperti mereka, dan syukur tersendiri aku diberikan orang tua yang bertanggung jawab seperti mereka. Perhatian, sayang kepada keluarga, dan yang paling penting itu mereka sangat peduli terhadap pendidikan anak-anaknya. Mereka selalu bilang

    "Kamu Dimas, Bagoes, Dek Ryan sekolah yang bener yah. Sekolah yang pinter biar kelak bisa bikin mama papa bangga. Kamu sekolah aja yang tenang,masalah biaya sekolah biar mama papa yang mikirin. Kamu gausah mikir masalah biaya. Sekolah aja setinggi mungkin selama mama papa bisa nyekolahkan InsyaAllah mamapapa bakalan sekolahkan kok. Buat Dimas sekolah yang bener yah, biar jadi contoh buat adik-adik, nanti kalo udah kerja bisa bantuin sekolah adik-adik"
    Ya Allah makasih akan karunia yang Engkau berikan. Alhamdulillah sekali aku bisa sampai selesai mengenyam pendidikan sejauh ini. Saat ini aku udah lulus D3 dengan nama baruku Muhammad Dimas Gilang Fajar Alfarizi A.Md dan itu tandanya sudah saatnya aku mengejar mimpi dan cita-cita untuk tidak lagi meletakkan tangan di bawah. Sudah saatnya umur segini aku mulai berusaha mandiri menghidupi diriku sendiri.

  • Andai Aku Menjadi

    Andai Aku Menjadi

    Tulisan ini sebenernya udah lama pending di otak gw, tapi karena kesibukan ngerjain Proyek Akhir yah jadinya ketunda. Foto-foto di bawah ini asli gw jepret sendiri pake kamera HP 'bapuk' gw.

    Ini sebuah renungan tentang cerita hidup seseorang yang tidak kita kenal, atau bahkan mungkin bagi beberapa orang mereka itu 'sampah'. Anggapan itu berlaku bagi orang-orang yang bisa dibilang hati nuraninya mati. Bagi orang-orang yang 'berhati beku'. Mungkin sering kita melihat hal-hal seperti ini di sekitar kita








    Bagi segelintir orang mungkin mereka adalah 'sampah', atau mungkin sebagian orang beranggapan 'salah sendiri ga sekolah yang bener', atau mungkin 'salah sendiri ga kerja yang bener'. Tapi siapa diantara kita yang tahu apa yang jadi latar belakang mereka bekerja seperti itu? Siapa yang mau menghadapi kemiskinan hidup di dunia ini? Rasa-rasanya ga ada yang mau hidup miskin, semua orang pengen hidup tentram, hidup sejahtera, hidup bahagia. Tapi jalan hidup tiap insan sudah diatur sama Yang Kuasa. Tugas manusia di dunia ini cuma berusaha yang terbaik untuk mengubah nasib dan jalan hidup untuk ke arah yang lebih baik pula.

    Dalam benak gw, gw sangat bersyukur banget. Alhamdulillah mama papa bermaterikan yang cukup. Mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang yang cukup baik, bisa membahagiakan keluarga dengan keringat papa. Gw termasuk anak yang beruntung. Ga bisa bayangin gimana keluarga mereka hidup penuh kegundahan setiap hari. Bapak tukang parkir, mungkin memikirkan bagaimana menghidupi keluarganya hari ini. Atau mungkin tukang becak, tukang batu, bahkan pengemis sekalipun. Ya Allah, memang hidup itu keras. Ketika gw capture gambar-gambar itu, yang ada dalam benak gw, gw cuma berdoa 
    "Ya Allah, berikan nasib yang lebih baik untuk mereka. Andaikan suatu saat nanti aku bisa jadi orang yang sukses(amin), tolong jangan bekukan hatiku dan butakan mataku akan harta, ijinkan aku berbagi dengan sesama yang membutuhkan seperti mereka. Aku pengen seperti mama papa yang bisa peduli dengan sesama dengan kondisi materi yang bisa dibilang cukup"

  • Senin, 17 Januari 2011 jam 11.00 WIB (Ruang Sidang B Fakultas ELKO)

    Senin, 17 Januari 2011 jam 11.00 WIB (Ruang Sidang B Fakultas ELKO)

    Entah gimana proses detailnya pada intinya perjalanan PA gw ini dimulai 23 November 2009 lalu, ketika itu jam 11.00 gw ngelaksanain Seminar Proyek Akhir. Hampir 1 tahun gw "jalan di tempat" ga ada progress.

    Dan bimsalabim jrengjreng (langsung ke sekitar hari H sidang PA) diumumin di jfakultas kalo gw sidang Senin, 17 Januari 2011 jam 11.00 WIB di Ruang Sidang B Fakultas Elektro Komunikasi.
    Gw inget banget kronologi2 H-X sidang.
    • 2-10 Januari 2011 : Masih tenang2 ajah dengan asumsi program & hardware gw berjalan normal, masih bisa nyanyi nyanyi
    • 11 Januari 2011 : Siang hari jam 11 ke lab, dan mendapatkan suatu kenihilan ngetes program sampe sekitar jam 5 sore. Waktu itu juga gw SMS Tata buat buru2 balik Bandung buat bantuin gw manipulasi alat (sempet kepikiran rencana busuk gitu) sekalian telp Pak Iswahyudi (pembimbing 2) buat curhat besok paginya. Abis itu tepar di kamar Dhika dengan perasaan ga tenang banget. Berkecamuk antara gw dah daftar sidang dan alat gw belom bisa jalan sama sekali. Malemnya gw putusin ke lab lagi jam 8 dan gw otak-atik program dan alhamdulillah akhirnya sedikit program gw bisa jalan buat proses scanning KTM
    • 12 Januari 2011 : Optimis ngerjain ke lab dan yg didapat di lab abis ketemu Mas Syamsul adalah alat gw gw divonis ga bisa jalan, haduuuhhhh. Tapi Alhamdulillah jalan Allah emang selalu ada aja, gw dipinjemin Mas Syamsul alat dia ngerjain PA dulu. Tapi tetep ajah harus ada rangkaian yang kurang dan harus gw beresin sendiri dalam tempo sesingkat-singkatnya (re:maksimal 2 hari)
    • 13-14 Januari 2011 : Fokus bikin alat yang kurang dan terus ngerjain program sambil terus2an ngetes apa yang udah jadi. Doa gw "Ya Allah aku selalu yakin kekuatan doa dan aku yakin Engkau pasti memberikan jalan untukku"
    • 15-16 Januari 2011 : Inget banget karena ini yang krusial dari gw ngerjain PA. Malem jam 8 gw ke lab dan emang gw niatin buat nginep di lab (yaiyalah udah Sabtu woooo Senin sidang alat belom beres) gw otak atik sendiri, Mas Syamsul baru ke lab jam 10. Start jam 8 dimulai dengan optimis, masuk jam 12 mulai hopeless, masuk jam 2 optimis lagi, masuk subuh alat gw masih ada yang ga beres, ditinggal sholat subuh. Abis sholat eksperimen lagi (tentunya masih dengan Mas Syamsul yang selalu setia ngebantu gw) dan waktu bersejarah itu datang. Jam 5.24 16 Januari 2011 alat gw bisa jalan sempurna tanpa piincang. Alhamdulillah ya Allah. Langsung balik pulang, tidur di rumah ampe jam 12, bangun tidur langsung beresin buku, bikin kotak buat PA gw terus beresin slide. Malemnya sambil belajar, tetep nonton United main
    Ini video dokumentasi alat canggih gw



    dan 17 Januari pun datang, deg deg degan. Sensasi masuk hari itu terasa hebat banget. Gw nyiapin semuanya buat sidang siangnya, Icha bantuin beli konsum gw sidang, Eka bantuin gw bawa alat ke kampus. Ini nih jersey yang gw pake buat sidang

    Tanpa basa basi lagi sidang dilaksanain. Sapu tangan yang gw bawa udah basah duluan sebelum mulai sidang menyeka keringat dingin gw. Dan jam 11.10 (inget banget gw) mulai dengan presentasi dilanjutin tanya jawab. 3 dosen penguji gw emang hebat. Apalagi duet maut Pak Junartho Halomoan sama Pak Inung Wijayanto, beeuuhhh tektoknya dapet banget. Gw dibikin mati kutu. Tapi yang ada dalam benak gw waktu itu cuma 1 kalimat "2 jam pasti berlalu" dan bermodal Bismillahi Tawakkaltu Alallah. Emang bener-bener gw dicecer selama sidang, gw dibikin mati kutu.
    Jam 12.30 sidang ditutup dan waktunya sidang tertutup. Gw dan para supporter (Anes Icha Dhika Eka Kutu Pojan) dipersilahkan keluar. Lama banget ada kali 15 menit sidang tertutup buat gw dan akhirnya gw dipanggil masuk buat dengerin putusan sidang. Jujur disitu gw ngrasa bakalan dapet kemungkinan terburuk. Dapet C ga sidang ulang ajah udah syukur banget, apalagi dapet B malah alhamdulillah banget. Dan Pak Efri (Ketua Sidang) membacakan hasilnya kurang lebihnya gini
    "Jadi kami sudah memutuskan hasil sidang. Menilik dari proses pengerjaan alat dan pelaksanaan sidang, kedalaman anda memahami materi kurang, judul dan tujuan anda kurang sejalan, maka kami memutuskan memberikan nilai 80,8 yang berarti indeks sidang anda A"
    Ya Allah gw terharu dengerin itu, ya Allah alhamdulillah. Papa ini kado dari Dimas buat ultah papa yang ke 48 tanggal 7 Januari 2011 lalu. Seketika itu juga gw telp mama papa, meneteslah air mata ini. I love you Mom, I love you Dad. Ga puas cuma telp, SMS ke mama papa kaya gini
    "Pertanyaan pembantaian dosen penguji emang ga simpel waktu sidang, tapi doa mama papa jauh lebih ga simpel buat doain kesuksesan Dimas. Makasih buat semuanya ya ma, pa :) hasil sidangku kali ini Dimas dedikasikan khusus buat kado ultah papa yang ke 48 kemaren.. Makasih ya ma, pa"
    Ya Allah terima kasih telah memberikan suatu hasil yang sesuai dengan harapan.
    Ini ocehan anak-anak di twitter pra sidang yang nyemangatin, pas sidang pun masih pada ngoceh di twitter, dan celebration.























    Dan inilah lembar persembahan dan ucapan terima kasih di buku PA gw

    LEMBAR PERSEMBAHAN

    Proyek Akhir ini aku persembahkan untuk mama papa tercinta, dua adikku tersayang, dan seluruh keluarga besarku

    Terima kasih untuk semua dukungan baik secara moril maupun materi Terimakasih telah membesarkan dan mendidikku hingga aku bisa menjadi seorang yang bisa berdiri tegak dan berguna seperti saat ini

    Semoga kita semua senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT

    Kelulusanku ini aku dedikasikan sebagai kado special untuk ulang tahun papa yang ke 48 tanggal 7 Januari 2011.

    Love you mom… Love you dad… Love you brothers…

    Dear Si sulung,
    Muhammad Dimas Gilang Fajar Alfarizi


    UCAPAN TERIMA KASIH

    Syukur Alhamdulillah, penulis persembahkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan taufik, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir yang berjudul Rancang Bangun Locker Learning Center IT TELKOM Berbasis RFID (Radio Frequency Identification) dan Microcontroller ATMEGA 8535 untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada program Diploma 3 Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi Telkom.
    Dalam menyelesaikan proyek akhir ini, penulis sangat menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, proyek akhir ini tidak akan terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:
    1.         Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Penyayang, yang telah melimpahkan seluruh rahmat dan hidayahNya sehingga Proyek Akhir ini dapat selesai.
    2.         Untuk mama dan papa tercinta, Ibunda Khalimatus Sa’diyah dan Bapak Yayat Hidayat, yang dengan penuh kasih sayang memberikan semangat dan dukungan moral maupun materi serta doa setiap waktu. Kelulusan ini Dimas dedikasikan untuk mama papa, spesial buat papa yang ulang tahun ke 48 tanggal 7 Januari 2011. Rabbighfirlii waliwalidayya warhamhumaa kamma robbayani saghiira.
    3.         Adikku tercinta M.H. Bagoes Maulana dan M. Defryan Tridya Isfandi serta seluruh keluarga besar di Sidoarjo dan Serang yang senantiasa mendoakanku. Terima kasih untuk doanya, semoga semua keluargaku sukses dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin
    4.         Bapak Joko Haryatno, Ir., M.T. dan Bapak Iswahyudi Hidayat, S.T., M.T. sebagai dosen Pembimbing I dan II, yang dengan sabar membimbing penulis dalam penyelesaian proyek akhir ini.
    5.         Bapak Dr. Ir. Rendy Munadi selaku dosen wali, terima kasih untuk bimbingan, saran, dan nasehatnya selama menjalani studi di IT Telkom.
    6.         Sekali lagi aku dedikasikan kelulusanku ini untuk papa tersayang yang ulang tahun ke 48 tanggal 7 Januari 2011. Pa ini kado ulang tahun buat papa dari Dimas. Pa, ma, maafin Dimas harus molor kuliah. Kelulusan ini Dimas syukuri banget, Alhamdulillah hasil siding sesuai harapan, makasih dukungan moril dan materi dari mama papa selama ini. Dimas termasuk anak yang beruntung banget punya orang tua seperti mama papa. I Mama Papa.
    7.         Buat semua anak Laboratorium Mikroposessor dan Antarmuka IT Telkom, Majit, Fardadi, Adam, Lucki, Yasho, Sally, Tata, dll. Spesial banget buat Mas Samsul yang udah ngasih pencerahan dan ngedampingin bikin alat, program, troubleshooting di detik-detik akhir mau sidang. Makasih juga buat semua pinjaman alatnya.
    8.         Spesial thank’s to Yasho Maladhi (D3TT-31-01) yang udah ngebantu dari sisi hardware maupun program.
    9.         Spesial juga buat Chandra ‘ncek’ Sulistianto (Olimpiade IT Telkom 2010) yang sering gw repotin buat ngebor, bikin schematic, bikin kotak acrylic. Sukses buat kuliah lo cek.
    10.     Thanks juga buat Muhammad Mufthi ‘tata’ Awaluddin yang dah ngluangin waktu buat bantu gw troubleshooting alat. Sukses buat TA lo ta!!!
    11.     Sahabat-sahabat gw tersayang Anes, Arie, dan Indra. Makasih buat dukungannya selama ini. Kalian selalu memberikan motivasi lebih buat gw.
    12.     Sahabat gw dari bangku SD sampe sekarang, Dedy “nthoenk” Fitranto. SD sekelas, SMP tetep satu sekolah, SMA tiga tahun sekelas, dan sampe kuliahpun tetep sama-sama D3. Ayo le sukses bareng. Kene kudu sukses!!! Gawe bangga Bapak-Ibu Papa-Mama.Ojo lali golek jodoh sing bener. J
    13.     Spesial buat Rosikhah Al-Maris @rosevioly yang selalu ngingetin buat sholat, buat mandi, berdoa, nyuruh bikin slide dan selalu ngebangunin tiap pagi. Makasih ya Ochi. 
    14.     Thanks juga buat dua orang temen gw yang selalu nemenin galau di twitter, @deaddienthoenk dan @shintacandra .
    15.     Spesial buat Chairunnisya Doneva yang selalu memberikan support, doa dan jadi ajang curhat kegalauan mengerjakan proyek akhir ini. Semoga lo juga sukses menjalani studi di kampus ini dan jangan molor kaya gw. Thanks ya dudulz
    16.     Thanks juga buat Widya ‘udde’ Kusuma Rini yang ngasih support dan ngedoain gw, yang bisa bikin gw ketawa sama kelakuan kocak lo. Semangat menjalani kuliah lo, beresin tuh si monstroblaster. Good luck.
    17.     Buat Adhinata ‘Kutu’ Kurniawan, nuhun nyak buat perjuangan bersamanya. Good luck buat lo tu!!!
    18.     Gak lupa buat Annisa Sarah yang nyemangatin gw lewat YM.
    19.     Buat Khairunnisa Alhumaira ‘my partner’ thanks yah dah bantuin ngurusin konsumsi siding gw. Buat Pojan Dhika Eka Aness Kutu thanks yah dah jadi saksi hidup pembantaian gw di Ruang Sidang B Fakultas ELKO.
    20.     Teman-teman D3TT-31-01 serta D3TT-31-Transmisi untuk kerjasama dan bantuannya selama ini. Lucki, Angga, Nur, Yolen, Yogi, Nindya, Dzik, Rahmad, Naufal, Benediktus, Galih, Antok, Agus, Yayan, Yasho, Jenggot, Ragil, Plenyun, dll. Senyuman dan kenakalan kalian tidak akan terlupakan.
    21.     Penghuni “rumah abu-abu” yang selalu ngingetin dan bangunin gw tiap pagi untuk segera mengejar cita-cita. Dhika feat Icha, Diaz, Eka, Agil feat Hanong, Yuris, Tikung feat Hani, Bleki, special buat temen sekamar gw si Kemal feat Riana yang selalu memberikan support meskipun kadang-kadang lo juga ngegame mulu kerjaannya.
    22.     Keluarga Besar Olimpiade IT Telkom yang terus memberikan semangat serta selalu mengingatkan akan kelulusan gw ini. Imam, Dessy, Echi, Nesya, Aya, Ika, Windha, Bagong, Danang, Bejo, Firza, Viman, Opank, Naresh, Ame dll. Lo semua keluarga gw, lo semua bagian hidup gw, lo semua yang selalu ngisi canda tawa dalam hidup gw selama di Bandung. Thanks yack keluargaku.
    23.     Temen-temen SMA gw yang selalu memberikan semangat dan mengajak berlomba untuk segera lulus, sukses dan segera mencari pendamping hidup. Shinta Candra, Dedy Fitranto, teman sebangku gw dulu Kemal Radhytia, Ardian Firmansyah, Muh Saad, Santi Syamsiah, Sally Atya, dan masih banyak lagi mulai absen 1 sampe 43 dan Esida Reborn. ESIDA NEVER DIE!!!
    24.     Temen-temen gw di tim Gedung Bersejarah. Edwan © – Senna – Zaki – Dadan – Ardan – Agung – Suryo – Bara – Mahli – Okky – Mamat. Gak lupa buat manager tim Eki, Jojon, Ai. Thanks ya udah jadi bagian dari kehidupan futsal gw di kampus IT Telkom ini. Kalian adalah TIM JUARA di hati gw. Berjuang untuk satu nama Gedung Bersejarah, wooiiii. Berjuang untuk satu nama Historical Army Army Army.
    25.     Untuk SC Olimpiade IT Telkom 2011 Kemal, Imam, Ana, Icha, Bagong, Indra, Fella, Ayu, Adim, Dessy, Jojon, Evan, Lies . Gak lupa buat semua OC yang nantinya bakal ketrima, thanks banget buat doa dan supportnya. Kita adalah keluarga dan tidak ada yang namanya mantan keluarga.
    26.     Kawan-kawan di twitter yang selalu memberikan support @annisasarah, @nevaume, @rumahabuabu, @monooll, @muftata, @dhikanugroho, @alnisahumaira, @diazjojoo, @ferdianagil, @andrinihana, @muftata, @ekaasutrisno, @yyuriss, @anggaraanov, @faridzz, @ayudewati, @kemalakbar, @chairhaniputri, @rafrinne, @ayudewati, @dimasjojon, @dimastris, @anessdytha, @rizky_hakim, @rianarisnawati, @triianaputri, @nayesh, @bubbleisme, @dinar_angga, @ifincepod, @aswindha, @sennaws, @wijatnaka_okky, @deaddienthoenk, @shintacandra, @rosevioly, @indrastyawan, @anessdytha, @brianaditia, @TaraLukita, @futuhhilmi, @arbyyasin, @Arya_9, @ale_pato, @vegaaristyanto, @tiffajenk, @opansky, @aghniabella, @ojezzarra, @Syahrizki, @ahsanjr, @aniesvarani, @sepatujebol, dan masih banyak lagi. Thanks buat support kalian.

    Keterbatasan waktu dan tempat membuat penulis tidak bisa mencantumkan semua teman, sahabat, dan saudara lain yang tentu juga sangat membantu dalam menyelesaikan Proyek Akhir ini. Penulis memahami bahwa ucapan terima kasih saja tidak mampu membalas jasa kalian semua. Penulis hanya bisa berdoa semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaik bagi kita semua, kebahagiaan dunia maupun akhirat, amin ya robbal ‘alamin.
    Selalu ingatlah bahwa “hasil akan selalu sebanding dengan usaha yang sudah kita lakukan”. Allah Maha Adil.

    link PA saya

  • Doa untuk Dimas

    Doa untuk Dimas


    DIMAS
    Nggih mbah, nyuwun nganpunten sedaya kalepatan kula nggih mbah
    (Iya mbah, minta maaf segala kesalahan saya ya mbah)

    MBAH PUTRI
    Podo sakbalike yo nak, nek ono kesalahane mbah tulung disepuro yo. Tetepo imane tetepo ibadahe, ditrimo amale ditrimo panuwune, pean tingkataken jabatane, pean tingkataen derajate, pean atur sing sae, sing sehat sing slamet wonten ndunyane ngantos dumugi akhirate mboten ngantos diparingi alangan setunggal menopo menopo ya Allah putu kula Dimas sekeluarga amiiinnn Allahumma Robbana Aatina Fiddunya Khasanah Wabil Aakhiroti Hasanatawwakinaa Adzabannaar, Walhamdulillahirobbil Aalamiin
    (Sama-sama ya nak, kalau ada kesalahan mbah tolong dimaafkan ya. Semoga terjaga imannya, terjaga ibadahnya, diterima amalnya diterima permintaannya, Kau[Allah] tingkatkan jabatannya, Kau tingkatkan derajatnya, aturlah yang baik, yang sehat yang selamat di dunia sampai di akheratnya tidak ada halangan apapun ya Allah cucu saya Dimas sekeluarga amiiinnn, Allahumma Robbana Aatina Fiddunya Khasanah Wabil Aakhiroti Hasanatawwakinaa Adzabannaar, Walhamdulillahirobbil Aalamiin

    Ini doa dari mbah putri untukku tanggal 10 September 2010 lalu, yaa ini doa ketika sungkeman hari Lebaran kemaren. I Love You Mbah Putri.

  • LPI dan ISL

    LPI dan ISL

    Oleh : Muhammad Dimas Gilang Fajar Alfarizi

    Sekarang yang menjadi trending topic di banyak media masa adalah perdebatan antara LPI dan PSSI (dengan kompetisi ISLnya). Saya hanya ingin mengkaji dari beberapa sisi kompetisi itu berdasar pada semua statement yang sudah dikeluarkan berbagai pihak termasuk PSSI itu sendiri yang saat ini bisa dibilang 'kebakaran jenggot'.

    Mungkin yang paling mencolok disini adalah dari sisi pendanaan. Selama ini ISL sebagai level tertinggi kompetisi  Indonesia di bawah naungan PSSI di awal launching gembar-gembor menuju "Liga Profesional". Setahu saya, yang namanya liga profesional, kita bisa berkaca kepada liga-liga eropa yang sudah termashur. Sebut saja BPL (Barclays Premier League), Liga Spanyol, Liga Italia, dsb. Apakah klub-klub disana menggunakan dana APBD seperti 'hampir seluruh' klub di ISL? TIDAK!!! Klub-klub disana bisa berdiri sendiri dengan sokongan dana dari sponsor yang mereka cari sendiri dan mereka kelola sendiri. Apabila ada profit, itu juga masuk kantong klub itu sendiri. Bandingkan dengan yang ada di ISL, memang pada awalnya sebuah tim harus membentuk sebuah Perseroan Terbatas (PT) untuk mengikuti kompetisi tersebut, dan seharusnya pendanaan klub yang sudah merubah diri menjadi PT harusnya bisa mandiri tanpe membebani uang rakyat. Namun yang terjadi di ISL, dana APBD masih menjadi nyawa bagi klub-klub tersebut. Mari kita bandingkan dengan konsep manajemen keuangan yang ditawarkan LPI, sebuah klub diberikan modal awal, dana tersebut dikelola sendiri untuk memenuhi kebutuhan tim tersebut, seluruh profit yang didapat masuk ke kantong klub itu sendiri.

    Masih mengenai pendanaan, kita lihat dari sisi sponsor. Selama ini sebuah perusahaan rokok besar menjadi sponsor utama ISL, dana yang dikucurkan melalui PSSI tidak didrop ke klub-klub, bahkan hanya untuk pencairan sebuah hadiah juara (yang saya tahu disini kasus hadiah Persibo Bojonegoro) itupun ditunda-tunda dengan alasan yang kurang jelas.

    Sekarang dari sisi materi pemain. Permainan dan kolektivitas tim akan terbentuk jika antara satu pemain dan pemain lain sudah sering bermain bersama dalam jangka waktu yang tidak singkat. Selama ini, yang namanya penggunaan APBD dipastikan turun per tahun dan jumlahnya pun tidak pasti. Maka dari itu, selama ini klub ISL tidak pernah mengontrak seorang pemain atau bahkan pelatih lebih dari 1 tahun. Ini jelas akan mempengaruhi kualitas kompetisi dimana permainan sebuah tim belum bisa terorganisir. Mari kita bandingkan dengan konsep yang ditawarkan LPI, seorang pelaku di lapangan bisa dikontrak untuk beberapa tahun ke depan, sehingga diharapkan kolektivitas sebuah tim akan terbentuk, yang pada akhirnya akan berujung pada sebuah kompetisi yang berkualitas.

    Yang menjadi berita paling hangat saat ini di media adalah kenapa PSSI begitu kelabakan dengan adanya LPI? Toh kalaupun itu berjalan beriringan itu tidak akan menjadi masalah. Yang disesalkan adalah sebuah statement dari PSSI adalah "setiap pemain dan pelatih serta wasit yang berlaga di LPI akan dihukum secara tegas dan dicabut lisensinya". Padahal di Indonesia pun dulu pernah ada dua kompetisi yang berjalan beriringan yaitu di era Galatana dan Perserikatan. Dan yang paling disesalkan adalah sebuah statement bahwa "semua pemain yang berlaga di LPI tidak memiliki hak bermain untuk Timnas Indonesia". Kalaupun pada akhirnya seorang pemain berkewarganegaraan Indonesia hasil kompetisi LPI ditransfer oleh sebuah tim eropa macam Barcelona atau Man United, apakah PSSI tetap kekeuh tidak memanggil pemain tersebut? Bagaimana nasib seorang Irfan Bachdim (IB#17 Indonesia) dan Kim Jeffry Kurniawan yang memiliki masa depan cerah bagi persepakbolaan nasional tapi memilih bergabung bersama Persema di LPI?

    Yang menjadi pertanyaan besar ialah kenapa PSSI begitu kebakaan jenggot dengan adanya LPI? Kalau pada akhirnya itu untuk kemajuan sepakbola di Indonesia, kenapa harus ditentang? Seharusnya PSSI tidak tutup mata tutup telinga dalam menyikapi langkah positif pihak lain yang ikut turut serta membangun industri sepakbola Indonesia. ISL tidak harus bubar dengan adanya LPI, dan LPI juga tidak seharusnya ditentang.

    Sekarang Persibo sudah menyatakan sikap memilih LPI sebagai kompetisi yang diikuti. Pertanyaan besar bagi kita pecinta Persibo, mampukah masyarakat Bojonegoro bersiap menyambut industri sepakbola modern yang ditawarkan LPI?

    Mari kita buka mata, buka telinga. Berikan penilaian secara objektif. Mana yang lebih baik, masyarakat yang menentukan.

    identitas penulis:
    twitter : @dimasalfarizi - Boromania - Mahasiswa IT Telkom Bandung

  • Minder atau Kurang PD ?

    Minder atau Kurang PD ?

    Hhhhhmmmm... Posting pertama di tahun 2011, sebelumnya gw ucapin HAPPY NEW YEAR 2011, wish can be better in this year. #hope #pray

    Sebagai pembuka tulisan, gw cuma pengen menulis kembali yang udah jadi sesuatu yang umum *macem toilet di terminal aja*. Yuuppssss, seorang insan yang terlahir di dunia ini pasti dianugrahi kelebihan dan pasti memiliki kekurangan. Kelebihan dan kekurangan setiap orang pasti beda-beda, yaa itulah kebesaran Sang Khaliq. Sejatinya kelebihan dan kekurangan itu udah disesuaikan dengan batas kemampuan masing-masing individu. 

    Sebuah kata mutiara mungkin ya, atau mungkin hadist, atau apalaahh gw kurang paham  hehee : "Allah tidak akan memberikan cobaan kepada umatNya melebihi batas kemampuan yang dimiliki individu itu". Yaa itu emang bener sih, selama kita mau mencoba dengan usaha maksimal, InsyaAllah hasil yang didapat bakalan sebanding ma usaha yang dikeluarin *advice gw banget*.

    Sedikit intermezo pembuka inti tulisan ini *ntah nyambung atau ga* yaa gw sih jujur terkadang ngrasa minder dalam beberapa hal. Gw sih gabisa ngejelasin secara detail hal apa yang di-minder-in dan apa sebabnya. Yang pasti ini yang gw rasain.

    Gw udah kuliah di Bandung 3 tahun lebih *sampe lebih-lebih gara-gara ga lulus ontime* tapi gw ngrasa kadang-kadang belum bisa masuk di dunia pergaulan sini, maksud gw bukan pergaulan yang ke arah negatif atau positif, tapi lebih ke arah gw ngrasa 'kurang' begitu dianggap dalam beberapa hal. Misal ngomongin tentang Jakarta, becandaan dalam beberapa hal mungkin becandaan 'khas' anak Jakarta, etc.

    Gw sih ngrasa gw ini berasal dari daerah, gw cuma anak Bojonegoro, sebuah kota kecil di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah *meskipun lahir di Sidoarjo* yang merantau ke Bandung. Tujuan gw dateng ke Bandung sih emang kuliah, bukan ngegahol atau juga maen-maen. Tapi sebagai manusia biasa, tentu gw butuh orang sekitar, gw juga makhluk sosial laahhhh.

    Apa faktor asal daerah itu berpengaruh ya? Kalo menurut gw sih sedikit banyak pasti ngaruh, tapi yang jadi pertanyaan besar buat gw, gw tuh sebenernya minder atau kurang PD sih? Okelah kalo bandingin asal daerah kasarnya bisa dibilang gw dari kampung. Tapi kalo dari sisi otak (IQ dan IPK tentunya) alhamdulillah gw ga bego-bego amat. Alhamdulillah IPK gw masih > 3 meskipun lebihnya cuma dikiitttt banget. Tapi ya itu, gw ngrasa 'kurang begitu masuk' dalam pergaulan disini. Cara dan logat ngomong okelah bisa diikutin, cara berpakaian bisa laahhh meskipun duit jajan dari mama papa ga banyak-banyak amat, tapi ya itu sih masalah gw dan mungkin masalah ini cuma gw yang tau, cuma gw yang ngrasa. Entah apa sebenernya yang terjadi, gw ndiri juga ga tau. Moga aja ini cuma perasaan gw aja.

  • ADDRESS

    Bandung, Jawa Barat, Indonesia

    EMAIL

    muhdimasgfa@yahoo.com

    TELEPHONE

    +62 (ask)

    MOBILE

    +62 (ask)